Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ratusan Orang yang Dukung Polri Tetapkan Bambang Widjojanto sebagai Tersangka

Kompas.com - 23/01/2015, 16:06 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penetapan tersangka Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri mendapat dukungan. Ratusan orang yang mengatasnamakan Laskar Pemuda Antikorupsi mendatangi Mabes Polri untuk memberikan dukungan kepada Bareskrim, Jumat (23/1/2015). Dalam aksinya, demonstran yang sebagian besar diikuti pemuda belasan tahun itu meminta agar Bareskrim segera menyelesaikan kasus Bambang.

Tak hanya itu, mereka juga meminta agar Bareskrim tidak hanya sekadar memeriksa Bambang, tetapi juga segera menahannya.

"Kita menuntut supaya Kapolri berani bertindak terhadap BW. Kita di sini berjumlah ratusan orang. Apabila kasus ini dilepaskan, kita akan turunkan ribuan orang," kata koordinator Laskar Pemuda Antikorupsi, Azmi Izaki, kepada Kompas.com.

Laskar, kata Azmi, juga mendesak Bareskrim untuk memeriksa Ketua KPK Abraham Samad. Menurut dia, setiap putusan yang diambil KPK atas sebuah penanganan perkara diputuskan secara kolektif kolegial.

Oleh sebab itu, Abraham juga dianggap bertanggung jawab atas segala persoalan yang terjadi di KPK.

"Kalau KPK tidak bersih, sebaiknya KPK dibubarkan. KPK itu sifatnya ad hoc yang dibentuk berdasarkan UU," ujarnya.

Dalam demonstrasi ini, para demonstran setidaknya membawa tiga spanduk berukuran sedang. Spanduk pertama bertuliskan "Mendesak Mabes Polri dan Kejaksaan Agung menangkap Bambang Widjojanto dan Abraham Samad tanpa tebang pilih dakam penegakan hukum tindak pidana korupsi". Spanduk kedua bertuliskan, "Tangkap, periksa, dan nonaktifkan Bambang Widjojanto sebagai Wakil Ketua KPK karena terlibat dalam kasus korupsi dan gratifikasi Pilkada Kotawaringin Barat".

Sementara itu, spanduk terakhir bertuliskan "Tangkap Bambang Widjojanto, dalang korupsi Pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah". Aksi demonstrasi yang dilangsungkan di depan Gedung Badan Pemelihara Keamanan Polri itu berlangsung singkat. Tak kurang dari 10 menit setelah mereka menyampaikan orasi, para demonstran langsung membubarkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com