Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban AirAsia QZ8501 Kecewa AirAsia Hanya Beri Rp 25 Juta untuk Pemakaman

Kompas.com - 08/01/2015, 07:59 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com- Soedjono, kakak Rudy Soetjipto, korban AirAsia QZ8501memprotes manajemen AirAsia  yang membatasi biaya pemakaman untuk korban pesawat AirAsia.

Menurutnya, manajemen AirAsia membatasi biaya pemakaman korban hanya Rp 25 juta per orang.

"Pelayanan Air Asia mengecewakan. Masa nyawa orang dijatah Rp 25 juta untuk pemakaman," kata Soedjono saat menunggu jenazah adiknya di Yayasan Gotong Royong, Rabu (7/1/2015).

Soedjono mengetahui ada pembatasan biaya pemakaman saat hendak memindah persemayaman jenazah adiknya di ruang VVIP Anggrek yang juga berada di Yayasan Gotong Royong.

Menurutnya, pihak Gotong Royong sudah dipesan oleh manajemen Air Asia agar persemayaman korban di ruang biasa.

"Saya sebagai keluarga tidak masalah tombok untuk biaya pemakaman. Tetapi, pihak Air Asia tidak usah membatasi biaya pemakaman. Kesannya, nyawa orang hanya dihargai Rp 25 juta," ujarnya.

Soedjono ingin memindahkan persemayaman adiknya di ruang VVIP agar jenazah keluarga adiknya bisa berkumpul jadi satu. Ruang di VVIP cukup untuk menyemayamkan tiga jenazah. Saat ini, masih ada tiga jenazah keluarga adiknya yang belum dikremasi.

Yaitu, Rudy Soetjipto bersama istri Lindawati Anggara dan putrinya Cindy Clarissa Soetjipto. Sedangkan, jenazah anak Rudy yang lain, Kevin Alexander Soetjipto sudah dikremasi.

"Kalau di ruang biasa hanya cukup untuk dua jenazah. Rencananya, jenazah keluarga adik saya akan dikremasi bersamaan. Informasinya, jenazah istri dan anak Rudy juga sudah ketemu. Kalau besok sudah bisa dibawa ke Malang, berarti tanggal 9 Januari sudah bisa dikremasi," katanya. (samsul hadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com