"Ada sektor tambahan karena perkembangan penemuan-penemuan dari perkembangan taktis, persegi panjang," ujar Soelistyo, di Kantor Basarnas, Jakarta, Jumat (2/1/2014).
Di sektor tambahan tersebut, kata Soelistyo, tiga kapal telah dikerahkan untuk melakukan pencarian bawah laut. Kapal-kapal yang dikerahkan yaitu KRI Baruna Jaya dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), kapal Geosurvei yang merupakan bantuan dari Asosiasi Kontraktor Survei Indonesia, dan RSS Persistence yang merupakan kapal bantuan dari Singapura.
Soelistyo mengatakan, posisi sektor ketiga ditentukan setelah dilakukan diskusi dengan tim ahli dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta evaluasi dari penemuan puing-puing dan jenazah di titik tersebut.
"Dari tiga kapal yang punya kemampuan untuk mencari di bawah (laut) itu kemudian ketemu lah (sektor) itu untuk kita lakukan malam ini sampai besok," kata Soelistyo.
Selain fokus ke sektor ketiga, di sektor pertama dan kedu, Basarnas juga menurunkan tim gabungan untuk melakukan pencarian menggunakan Fix Wing sebanyak lima unit dan helikopter sebanyak delapan unit untuk pencarian melalui udara.
Sementara, untuk wilayah perairan, tim gabungan menggunakan 22 kapal dari dalam negeri dan delapan kapal dari bantuan negara asing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.