"Pemberdayaan masyarakat harus diperhatikan perusahaan. Tidak serta merta berpikir jangka pendek saja," ujarnya.
Beberapa keluhan itu, yakni adanya warga yang menyampaikan kurangnya pemberdayaan kreatif warga desa. Kemudian, ada juga yang meminta pemerintah melalui Menteri Desa berani bersikap kepada perusahaan yang tidak tepat sasaran memberikan bantuan.
"Kalau disuruh bersikap, pasti saya akan segera bertindak. Saya masih menjalani proses cek kepada perusahaan yang dikeluhkan warga. Saya akan verifikasi pengaduan itu. Karena menyangkut kesejahteraan warga desa atau masyarakat transmigrasi, tidak hanya pemerintah, tapi juga perlunya keperdulian perusahaan," kata dia.
Marwan mengatakan, Indonesia adalah negeri kaya alam. Kalimantan, Sulawesi, Papua atau wilayah lainnya yang kaya dengan tambang migas dan sektor kehutanannya, harusnya sudah bisa menjadikan warga menjadi masyarakat mandiri. Artinya, katanya lagi, menjadi warga yang produktif untuk meningkatkan taraf hidup.
Jika pada akhirnya di daerah kaya ternyata masih banyak kesenjangan, maka diperkirakan ada yang salah dalam pengelolaannya. Masih ada yang belum beres memberdayakan warganya. "Bahkan masih ada yang patut dipertanyakan keperdulian perusahaan dalam memperhatikan warga di sekitar wilayah produksinya," ujar dia.
Namun, kata dia, tidak semua perusahaan mengabaikan kondisi sosial masyarakat perdesaan. Banyak juga perusahaan yang membentuk pola manajemen CSR sendiri, yang sudah sejalan dengan komitmen bersama dengan masyarakat. "Agar terjadi keseimbangan antara kepentingan internal dengan eksternal. Harus saling melengkapi," ujarnya.
"Beberapa CSR sudah bertemu langsung dengan saya. Mereka menjelaskan program kerja yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat desa yang ada di wilayah produksinya.
Dia menyebut ada CSR yang menjadikan desa wisata. Ada desa wilayah transmigrasi yang dikembangkan menjadi desa mandiri dengan pengembangan pangan dan budidaya perikanan. "Dan ada juga yang memberikan bea siswa kepada warga desa berprestasi dan kemudian harus mengabdi kembali ke desa asalnya," ujar Marwan.