Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Relokasi Korban Longsor Banjarnegara Harusnya Tidak Jauh dari Lokasi

Kompas.com - 15/12/2014, 17:45 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, relokasi warga korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tidak boleh di tempat yang letaknya cukup jauh.

Menurut Sutopo, relokasi korban longsor sebaiknya memperhatikan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Terutama, menurut Sutopo, wilayah baru sebagai tempat relokasi harus mengutamakan kemudahan warga untuk mencari nafkah dengan bercocok tanam.

"Tidak perlu jauh-jauh. Kalau bisa tempat relokasi masih berada di kecamatan yang sama," ujar Sutopo, dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014).

Menurut Sutopo, Bupati Banjarnegara telah menyatakan kesiapan untuk menyediakan anggaran pembebasan lahan dan sarana infrastruktur bagi relokasi warga yang terkena dampak longsor. Ia mengatakan, BNPB juga diminta untuk menyediakan anggaran untuk membangun perumahan warga relokasi.

Sutopo menjelaskan, selama ini, sejumlah warga yang kesulitan dalam sisi ekonomi terpaksa memilih bertempat tinggal di bawah perbukitan, yang sebenarnya merupakan daerah rawan longsor. Untuk itu, pemerintah akan melakukan pertimbangan dalam memilih lokasi yang benar-benar aman bagi warga. (Baca: Marwan Jafar Tawarkan Transmigrasi untuk Korban Longsor Banjarnegara)

Sutopo mengharapkan agar masalah ganti rugi lahan yang akan dijadikan wilayah relokasi dapat dilakukan dengan cepat dan menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Jawa Tengah. Sutopo mengatakan, prioritas utama relokasi warga, saat ini tertuju pada korban selamat yang tinggal di Dusun Jemblung.

"Begitu ada lahan akan langsung kita bangun. Prinsip utama relokasi adalah build back better and safer. Yang dibangun bukan hanya rumahnya, tetapi juga masyarakatnya dan kehidupannya," kata Sutopo.

Longsor Banjarnegara terjadi pada Jumat (12/12/2014) pukul 18.00 WIB. Data terbaru yang dikeluarkan BNPB, Senin, pada pukul 13.00, melaporkan, sudah ada 51 korban jiwa yang ditemukan. Sedangkan, 57 orang masih belum ditemukan.

Seluruh warga yang berada di Dusun Jemblung berjumlah 308 jiwa. Dari jumlah tersebut, 200 jiwa berhasil selamat, namun 108 lainnya diperkirakan tertimbun longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com