Menurut Djan Faridz, saat pandangan umum, mayoritas Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP se-Indonesia sepakat untuk mengembalikan kepemimpinan yang solid di internal partai. Ke depannya, akan ada tim khusus untuk menengahi dan mempercepat islah di tubuh PPP.
"Kami berharap yang di luar bergabung. Sudah ada tim untuk berdiskusi, supaya mereka kembali ke rumah besar umat Islam, dalam rangka melanjutkan cita-cita perjuangan PPP," kata Djan Faridz.
Ia menegaskan, mayoritas peserta Mukernas menginginkan islah di tubuh PPP terlaksana sebelum keluarnya putusan PTUN. Alasannya, untuk menjaga keutuhan partai dan mencegah adanya pihak yang tersakiti saat putusan PTUN tak sesuai yang diharapkan.
"Kita harapkan sebelum (putusan) PTUN persoalan dualisme ini bisa selesai. Alangkah baiknya jika masalah ini bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya," kata Djan Faridz.
Seperti diberitakan, terjadi konflik di internal PPP hingga menyebabkan dualisme kepemimpinan, yaitu PPP dengan ketua umum Romahurmuziy (Romy) dan Djan Faridz. PPP kubu Romy memilih bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat, sementara kubu Djan Faridz di Koalisi Merah Putih (KMP). Mukernas kali ini menghasilkan sejumlah keputusan, di antaranya PPP tetap berada di KMP, dan PPP menyatakan mendukung Perppu Pilkada.
Selain itu, Mukernas juga meminta seluruh pengurus PPP di daerah untuk segera menggelar musyawarah kerja guna merapikan susunan kepengurusannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.