JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar yang dipimpin Agung Laksono ternyata memiliki struktur yang lebih "gemuk" dibandingkan struktur yang disusun Aburizal Bakrie. Agung memasukkan 251 orang sebagai pengurus, sementara Aburizal 199 orang.
Meski lebih gemuk dibandingkan tandingannya itu, Agung mengklaim jumlah pengurusnya lebih sedikit dibandingkan pengurus DPP Partai Golkar pada periode 2009-2014.
"Dari 3.000 masukan nama yang kita terima dari ormas dan para tokoh senior, akhirnya dipilih 251 orang. Ini lebih sedikit dibandingkan kepengurusan lalu," kata Agung dalam jumpa pers di kantor DPP Partai Golkar, Jumat (12/12/2014).
Sebagai informasi, pada DPP Partai Golkar 2009-2014, jumlah pengurusnya mencapai lebih dari 380 orang.
Agung menuturkan, komposisi kepengurusannya juga sudah mencakupi aturan-aturan yang ada dalam Undang-undang Partai Politik tentang keterwakilan perempuan sebesar 30 persen. Total ada 76 orang perempuan yang duduk sebagai pengurus di struktur pengurus.
Di sisi lain, Agung juga membanggakan kepengurusannya yang terkesan "lebih muda" karena diisi oleh mayoritas para kader yang berusia di bawah 50 tahun.
"Total ada 70 persen pengurus Golkar sekarang adalah generasi muda. Ini sangat diperlukan untuk regenerasi. Ini sudah sesuai rencana kami ke depan," ungkap mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu.
Secara umum, komposisi pimpinan DPP Partai Golkar mulai dari Ketua Umum (Agung Laksono), Wakil Ketua Umum (Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang Kartasasmita, Yorrys Raweyai), Bendahara Umum (Sari Yulianti), dan Sekretaris Jenderal (Zainudin Amali) mencapai enam orang.
Sementara itu, untuk level ketua bidang mencapai 25 orang, wakil sekretaris jenderal 25 orang, dan wakil bendahara umum 25 orang. Jumlah wakil sekretaris jenderal dan wakil bendahara umum disesuaikan dengan bidang-bidang departemen yang ada.
Berikut daftar departemen dalam DPP Partai Golkar versi Agung Laksono: