Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM: Penembakan di Paniai Kejahatan Serius

Kompas.com - 11/12/2014, 17:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menyatakan bahwa peristiwa penembakan terhadap warga di Lapangan Karel Gobai, Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai Enarotali, Papua, Senin (8/12/2014), merupakan kejahatan serius. Ia mendesak Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan untuk memimpin investigasi atas insiden yang melibatkan TNI-Polri dan menewaskan sedikitnya empat warga sipil tersebut.

Pigai menyatakan, Komnas HAM telah melaporkan kejadian tersebut kepada Presiden Joko Widodo serta pejabat terkait di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Presiden telah berjanji menuntaskan kasus tersebut. Komnas HAM juga telah membentuk tim independen untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Penembakan terhadap warga Paniai adalah kejahatan serius (serious crime) yang terdiri dari aspek kriminal murni dan kejahatan yang didorong oleh niat (mens rea), sistemik, terencana, dan terorganisir dan penyalahgunaan kewenangan," kata Pigai dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (10/12/2014).

Pigai menyebutkan, Komnas HAM secara serius mendorong penyelidikan atas insiden itu. Ia meminta Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno turun tangan langsung memimpin penyelidikan tersebut. "Karena  itu merupakan kejahatan terhadap hak asasi manusia, maka penyelesaiannya tidak bisa serta-merta diselesaikan secara adat (karena bukan kasus antaretnis atau suku)," ujarnya.

Sebelumnya, Tedjo mengatakan bahwa masalah tersebut akan diselesaikan dengan cara adat. Sementara itu, Tentara Nasional Indonesia terus melakukan penyelidikan terkait bentrok tersebut. Penyelidikan tersebut dilakukan guna mengungkap siapa yang melakukan penembakan hingga menimbukan korban jiwa dari warga sipil.

Insiden berdarah itu bermula dari penganiayaan yang diduga dilakukan oknum aparat keamanan terhadap sejumlah pemuda di Kampung Ipakiye, Distrik Paniai Timur, sekitar pukul 00.30. Oknum aparat tersebut tidak terima ditegur karena melewati tempat itu dengan mengendarai mobil tanpa menyalakan lampu. Seorang pemuda harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat terkena pukulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com