"Sampai saat ini, saya tetap merasa sebagai Ketua DPD Riau yang sah," kata Indra di lokasi, menjelang pembukaan Munas. Indra merasa pemecatannya ilegal karena dilakukan secara sepihak oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
Pemecatan itu, kata dia, tidak melewati mekanisme sebagaimana mestinya, yakni melalui Mahkamah Partai. Indra juga tak pernah mendapatkan alasan yang jelas di balik pemecatannya.
"Tiba-tiba saja nama saya digantikan," ujar Indra.
Dia mengaku sempat datang dalam Munas Golkar di Nusa Dua, Bali beberapa waktu lalu sebagai Wakil Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR). Namun dia juga tidak dibolehkan memasuki arena Munas. Merasa diperlakukan sewenang-wenang, akhirnya Indra memutuskan untuk datang dan mesukseskan penyelenggaraan Munas di Ancol ini.
Indra meyakini, Munas ini sah dan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. "Saya sayang dengan Golkar, saya ingin mengembalikan Golkar ini kepada marwahnya dan kepada konstitusi," ujar Indra.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pengurus Golkar di daerah, akan ada tiga calon ketua umum yang bertarung. Mereka adalah Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Agus Gumiwang Kartasasmita. [Baca: Tiga Calon yang Bertarung di Munas Ancol Sudah Dapat Restu JK]
Munas ini merupakan bentuk perlawanan sejumlah kader Golkar yang berseberangan dengan Aburizal Bakrie, yang baru saja terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum dalam Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.