Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekaman yang Diduga Nurdin Halid Sebut Prabowo Tak Bisa Solidkan KMP

Kompas.com - 02/12/2014, 10:30 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Rekaman beredar di tengah Musyawarah Nasional IX Partai Golkar yang digelar di Bali. Suara yang terekam diduga pidato Ketua Steering Commitee Munas IX Golkar Nurdin Halid dalam pertemuan dengan DPD I di Nusa Dua, sehari sebelum munas dibuka pada Minggu (30/11/2014) malam.

Dalam rekaman, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie disebut satu-satunya tokoh yang dapat mempersatukan Koalisi Merah Putih (KMP). Oleh karena itu, semua DPD I (provinsi) diminta menyukseskan Aburizal yang ingin kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar.

"Untuk saat ini, dibutuhkan figur pemersatu dan pada saat itu dipilih Ketua Umum kita, Pak ARB (Aburizal). Apakah KMP bisa solid kalau ketua presidium bukan ARB? Kesimpulan kawan-kawan, enggak mungkin solid. Kalau ketua umum kita bukan ARB, enggak mungkin Prabowo mau kasih Golkar ketua presidium," kata pria yang diduga Nurdin dalam rekaman yang beredar di kalangan wartawan.

Selain itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut tidak bisa mempersatukan KMP. "Kalau Prabowo, apakah KMP solid? Bisa ya bisa tidak, tapi kita katakan tidak," ujarnya.

Dengan soliditas KMP yang dibangun Aburizal selama ini, lanjut dia, sudah terbukti bahwa KMP bisa kompak dan menguasai parlemen. KMP bisa memenangkan sejumlah pembahasan rancangan undang-undang dan menyapu kursi pimpinan parlemen.

"Kalau KMP solid silakan (Koalisi Indonesia Hebat) berkuasa di eksekutif, kita di DPR. Kita sudah buktikan mulai dari UU MD3, UU Pilkada, dan kursi pimpinan di DPR dan MPR," ucapnya.

Ketika dikonfirmasi mengenai rekaman itu, Nurdin mengelak berkomentar. Dia mengaku mau mendengarkan dulu rekaman yang beredar.

Namun, Nurdin membenarkan bahwa dirinya mengadakan rapat dengan DPD I di Nusa Dua pada Sabtu (29/11/2014) lalu. Menurut dia, rapat seperti itu merupakan hal yang biasa.

Saat ini, Aburizal hampir dipastikan menang secara aklamasi setelah dua calon ketua umum, yakni MS Hidayat dan Airlangga Hartarto, keluar dari persaingan. Adapun calon lain seperti Agung Laksono, Zainuddin Amali, dan Agus Gumiwang menolak pelaksanaan Munas Bali dan akan mengelar munas tandingan pada Januari mendatang.

Untuk menang aklamasi, calon harus mendapatkan dukungan 50 persen plus satu dari peserta munas yang memiliki suara sah, yakni DPD I dan II, serta ormas dan sayap Golkar. (Baca: Hari Ini, Aburizal Mungkin Dipilih secara Aklamasi Jadi Ketum Golkar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com