Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Aburizal Mungkin Dipilih secara Aklamasi Jadi Ketum Golkar

Kompas.com - 02/12/2014, 09:23 WIB
Indra Akuntono

Penulis


BADUNG, KOMPAS.com — Musyawarah Nasional IX Partai Golkar hari ini bisa jadi menggelar pemilihan calon ketua umum Partai Golkar periode 2014-2019. Waktu pemilihan bisa digelar lebih cepat dari yang dijadwalkan jika tidak ada perdebatan panjang dalam sidang penyampaian pemandangan umum dan pembentukan komisi.

"Ya, besok (hari ini) sudah bisa dipastikan terjadi pemilihan," kata Ketua Organizing Committee Munas IX Partai Golkar Ahmadi Nur Supit di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Senin (1/12/2014) malam.

Supit menjelaskan, dalam penyampaian pandangan umum, semua peserta munas memberi penilaian positif pada laporan pertanggungjawaban Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Selain itu, peserta munas juga meminta Aburizal kembali maju sebagai calon ketua umum Golkar.

Meski demikian, Supit enggan mendahului memberi kepastian apakah Aburizal akan terpilih secara aklamasi. Ia menuturkan, dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta tata tertib Munas IX, diatur bahwa seorang calon bisa aklamasi saat mendapat dukungan pencalonan lebih dari 50 persen pemilik suara atau menjadi calon tunggal yang mendapat dukungan dari 30 persen pemilik suara.

"Kalau sudah begini posisinya, dia otomatis bisa dinyatakan sebagai ketum terpilih atau ketum terpilih secara aklamasi," ujarnya.

Secara terpisah, Juru Bicara DPP Partai Golkar Nurul Arifin menyampaikan bahwa agenda munas hari ini adalah meneruskan pandangan umum, tanggapan atau penjelasan DPP Partai Golkar atas pandangan umum, pernyataan Munas IX terhadap pertanggungjawaban DPP Partai Golkar, pernyataan demisioner, dan pembentukan pimpinan komisi. Namun, agenda tersebut bisa saja selesai lebih cepat dan langsung masuk ke waktu pemilihan ketua umum jika tak ada calon lain yang menjadi pesaing Aburizal.

"Bisa saja (hari ini pemilihan) kalau tidak ada calon lain, artinya aklamasi," ucap Nurul, Selasa (2/12/2014) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com