Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MS Hidayat Tak Tanda Tangani Keputusan Dewan Pertimbangan Golkar, Ada Apa?

Kompas.com - 28/11/2014, 02:45 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar, MS Hidayat tidak menandatangani hasil keputusan rapat tertutup yang dilakukan dalam rangka menyikapi dinamika yang terjadi di tubuh Partai Golkar. Rapat tersebut diadakan di rumah Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, di Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/11/2014).

Belum diketahui alasan Hidayat tidak menandatangani hasil keputusan tersebut. Berdasarkan pantauan Kompas.com, Hidayat meninggalkan lokasi rapat terlebih dahulu sekitar pukul 22.30 WIB.

Saat keluar dari rumah Akbar, dia tidak memberikan banyak komentar. Saat ditanya, apakah dia akan mencalonkan diri menjadi calon ketua umum Partai Golkar, dia menjawab singkat. "Ya," ujar MS Hidayat sambil menganggukkan kepala.

Namun, Hidayat tidak menjelaskan apakah dia akan menjadi calon ketua umum pada musyawarah nasional (munas) IX Golkar di Bali, atau pada munas yang akan digelar oleh Tim Penyelamatan Partai Golkar, yakni pada Januari 2015. Dia kemudian berlalu meninggalkan kerumunan wartawan.

Sementara itu, rapat tertutup tersebut baru selesai sekitar pukul 23.05 WIB. Akbar Tanjung selaku ketua kemudian menyampaikan hasil keputusan dari rapat tertutup tersebut dalam sebuah konferensi pers. Ada 3 saran yang dikeluarkan Dewan Pertimbangan, yakni menyarankan agar Munas Bali Diundur, melakukan mediasi terhadap dua pihak yang bertikai, dan tidak mengakui keberadaan kelompok yang bernama Presidium Penyelamat Partai Golkar.

Usai konferensi pers, salah seorang petugas membagikan copy surat keputusan hasil rapat tersebut. Dari copy surat itulah diketahui bahwa MS Hidayat menjadi satu-satunya anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar yang tidak menandatangani surat keputusan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com