Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat X itu mengatakan, tidak benar jika pemerintah mengintervensi gerakan perubahan dalam tubuh Golkar. Pembentukan Presidium Penyelamat Partai Golkar, kata dia, semata-mata untuk mengembalikan nilai-nilai demokratisasi. Langkah itu juga bukan untuk mengarahkan dukungan dari Koalisi Merah Putih (KMP) di luar pemerintah ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sebagai pendukung pemerintah.
"Saat ini, saya merasa sudah saatnya bergerak memperbaiki negara ini. Sudah saatnya saya membuka kunci untuk membuka kebekuan demokrasi di partai. Ini enggak ada urusannya dengan KIH dan KMP. Kami clear tidak mendukung KMP dan KIH," kata Agun, saat berdiskusi dalam acara Tribun Livechat di Kantor Tribun Jakarta, Kamis (27/11/2014), di Jakarta.
Agun menilai, proses penyelenggaraan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar saat ini telah melenceng dari proses demokratisasi. Ia memandang percepatan penyelenggaraan Munas oleh kelompok pendukung Aburizal Bakrie itu semata-mata hanya untuk memenuhi kepentingan pihak-pihak tertentu. Oleh karena itu, ia mendorong langkah tegas untuk melakukan suksesi secara demokratis.
"Saya tidak ada kepentingan apa pun dengan calon-calon ketua umum. Ini bukan urusan kalah atau menang. Saya masih bagian Golkar, saya masih anggota DPR. Kalau tidak melakukan sesuatu, itu namanya pecundang," kata dia.
Ia menyarankan kepada Aburizal agar bertindak kesatria dengan menyatukan dua kubu yang bertikai dan mengawal jalannya Munas Golkar secara demokratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.