Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pancasila Rumah Kita

Kompas.com - 19/11/2014, 15:58 WIB


Pancasila rumah kita/ Rumah untuk kita semua/ Nilai dasar Indonesia/ Rumah kita selamanya/ Untuk semua puji namanya/ Untuk semua cinta sesama/ Untuk semua warna menyatu/ Untuk semua bersambung rasa/ Untuk semua saling membagi/ Pada setiap insan, sama dapat sama rasa/ Oh Indonesiaku (oh Indonesia)….

KOMPAS.com - Penyanyi Lea Simanjuntak melantunkan lagu "Pancasila Rumah Kita" itu dengan suara merdu melengking. Semangat kebersamaan, seperti dalam lirik lagu yang biasa dibawakan Franky Sahilatua itu, menjalar kepada hadirin di panggung Taman Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (16/11/2014). Di bawah terik matahari siang itu, ratusan orang dari berbagai komunitas di Nusantara ikut menyanyi, bahkan beberapa orang bergandeng tangan.

Momen ini tercipta pada peringatan Hari Toleransi Internasional di Indonesia yang digelar 25 lembaga swadaya masyarakat. Bait-bait lagu itu mewakili kerinduan rakyat Indonesia pada pengamalan Pancasila. Jika kelima sila dalam Pancasila diwujudkan, negeri ini akan menjadi "rumah" yang mengayomi rakyat Indonesia, apa pun suku, agama, ras, dan budayanya.

Seusai nyanyian, pembawa acara pun bertanya, "Siapa kita?" Para hadirin sontak menjawab, "Indonesia." Lalu, ada pertanyaan lagi, "Bagaimana kita?" Hadirin kompak menimpali, "Bhinneka Tunggal Ika!"

Mengangkat tema "Damai dalam Kebhinnekaan", peringatan Hari Toleransi Internasional mengajak rakyat Indonesia untuk kembali memperkuat solidaritas persaudaraan masyarakat yang majemuk. Sebanyak 39 komunitas dari sejumlah daerah di Nusantara tampil dalam perayaan itu. Mereka antara lain kelompok penari saman asli Aceh, grup tanjidor dan ondel-ondel dari Betawi, grup barongsai dari komunitas keturunan Tionghoa, kelompok penari Papua, grup angklung dari Sunda, dan kelompok tari dero dari Sulawesi Tengah.

Obor perdamaian

Pada pagi hari, bersama warga yang menikmati hari tanpa kendaraan bermotor, mereka berpawai mengusung obor perdamaian dari Bundaran HI menuju Monas. "Kami hadir dengan membawa terang, harapan, dan keberanian untuk mengajak kita semua memperkuat tali persaudaraan, sikap saling menghargai perbedaan suku, agama, budaya di negeri ini," kata pengasuh Pesantren Al-Mizan, Majalengka, Jawa Barat, Maman Imanulhaq.

Ditetapkan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sejak 1995, Hari Toleransi Internasional terus diperingati di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Selain di Jakarta, Hari Toleransi juga digelar di Kupang, Manado, Yogyakarta, dan Banda Aceh untuk mengingatkan semua kalangan pada pentingnya toleransi, yaitu mengakui dan menghargai semua manusia tanpa membedakan latar belakang ras, suku, agama, dan budaya.

Aktivis pegiat toleransi pun mengeluarkan maklumat bersama. Mereka menuntut pemerintah hadir menangani praktik intoleransi, menindak tegas para pelanggar, melindungi dan merehabilitasi para korban kekerasan, dan menghapus segala kebijakan yang diskriminatif.

Acara ini tetap relevan karena praktik intoleransi, terutama atas nama perbedaan keyakinan beragama, masih marak di negeri ini. Penyelesaian kasus-kasus lama itu diharapkan membuktikan, Indonesia bisa menjadi rumah bagi seluruh rakyat, apa pun latar belakangnya. (Ilham Khoiri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com