JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara DPP Partai Golkar Nurul Arifin meminta semua kader Partai Golkar untuk menahan diri dan tidak tergesa-gesa meluapkan emosi ketika menanggapi rencana rapat pimpinan nasional dan musyawarah nasional Partai Golkar.
Pernyataan itu dilontarkan Nurul terkait adanya kritik dan tudingan dari sejumlah kader Golkar yang ditujukan kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Nurul menjelaskan, Golkar akan menggunakan semua mekanisme yang berlaku di internal partai. Ia memastikan munas Golkar baru akan digelar ketika semua asas yang menjadi syarat penyelenggaraannya telah terpenuhi.
"Semuanya jangan terlalu emosional dan khawatir. Kita cermati dulu dinamikanya, kita lihat dulu karena belum tahu rapimnas akan seperti apa," kata Nurul, saat dihubungi, Kamis (13/11/2014).
Nurul menegaskan, dalam rapimnas Golkar yang rencananya bakal digelar 17-19 November 2014 di DI Yogyakarta, dia dipercaya menjadi Ketua Bidang Rekomendasi. Namun, Nurul belum dapat memastikan apa yang akan dihasilkan dan menjadi rekomendasi rapimnas karena acara tersebut belum berlangsung.
"Kita tidak akan mereduksi demokrasi di internal partai, jadi jangan terlalu khawatir," ucap Nurul.
Sebelumnya, sejumlah politisi senior Golkar protes atas rencana rapimnas yang disebut hanya untuk menjalankan soliditas dukungan dari DPD I kepada Aburizal. (Baca: Agun: Prestasi Aburizal Tak Ada, Tantangan ke Depan Sudah Berbeda)
Aburizal disebut berencana mengubah syarat calon ketua umum harus didukung 30 persen Ketua DPD I Partai Golkar. Padahal, dalam AD/ART, semua politisi Golkar berhak maju sebagai calon ketua umum dengan syarat minimal lima tahun menjadi kader Golkar, berprestasi, tidak memiliki cela, dan didukung oleh 30 persen pimpinan DPD tingkat I/II serta pimpinan ormas pendiri.
Baca juga:
Memprotes Aburizal, Agun Gunanjar Ancam Bentuk Pengurus Tandingan dalam Golkar
"Aburizal Boleh Maju, tetapi Jangan Pakai Cara Intimidatif"
Agung Laksono Kritik DPP Golkar karena Terlalu Pro-Aburizal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.