"DPP sudah berpihak, tidak netral lagi, mengingat incumbent jadi salah satu calon ketua umum lagi," kata Agung saat bertemu Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (12/11/2014) malam.
Agung mengungkapkan, secara pribadi, ia tak mempermasalahkan siapa yang akan maju dan memimpin Golkar untuk lima tahun ke depan. Dengan catatan, kata Agung, pemimpin tersebut memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam AD/ART Partai Golkar.
Akan tetapi, menurut Agung, persoalan muncul karena ia menganggap DPP Golkar terlalu berpihak kepada Aburizal. Agung menyebutkan, salah satu contohnya terlihat pada penetapan waktu Musyawarah Nasional IX Partai Golkar pada 27 November 2014. Padahal, penentuan waktu pelaksanaan Munas Golkar harus ditetapkan berjenjang melalui rapat pleno dan rapat pimpinan nasional.
"Menurut saya, hal itu sudah jadi sesuatu yang menyimpang dan perlu diluruskan," kata Agung.
Dalam kesempatan ini, Agung mengadukan persoalan-persoalan tersebut kepada Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Ia datang bersama sejumlah politisi Golkar yang akan maju sebagai calon ketua umum, antara lain Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y Thohari, dan Airlangga Hartanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.