"Tidak ada yang baru yang ditawarkan oleh Presiden dalam forum tersebut. Apa yang dia tawarkan sebagian besar sudah pernah ditawarkan oleh pemerintah kita sebelumnya," ujar Tantowi saat dihubungi, Selasa (11/11/2014).
Wakil Ketua Komisi I DPR versi Koalisi Merah Putih itu menuturkan, hanya satu hal yang dianggap menarik dari pidato Jokowi, yakni terkait dengan rencana besar Indonesia memajukan poros maritim.
Sebelumnya, Jokowi menjadi pembicara dalam acara CEO Forum di KTT APEC, Senin (10/11/2014) pagi. Di dalam pidato yang menggunakan bahasa Inggris itu, Jokowi mempromosikan beberapa proyek pembangunan, seperti tol laut dan pelabuhan.
"Kami menunggu Anda datang ke Indonesia. Kami menunggu Anda untuk berinvestasi di Indonesia," imbuhnya.
Selain menjadi pembicara dalam CEO Forum, Jokowi juga sempat bertemu dengan pengusaha Indonesia dan Tiongkok. Di dalam pertemuan itu, Jokowi kembali mempromosikan rencana pembangunan di Indonesia untuk menarik minat para investor.
"Public speaking"
Di sisi lain, Tantowi juga menilai dari segi public speaking, Jokowi harus banyak belajar. Pria yang kerap menjadi master of ceremony itu mengungkapkan, cara bertutur Jokowi masih belum mencerminkan seorang kepala negara.
"Terutama di gestur. Jokowi harus menampilkan gestur sebagai seorang presiden dari mulai cara berdiri, gerakan tubuh, sampai dengan busana yang dipakai," papar Tantowi.
Apabila Jokowi harus menggunakan bahasa Inggris, Tantowi menyarankan orang nomor satu negeri ini tersebut bisa banyak berlatih. "Harus latihan dalam hal pengucapan dan saya rasa semuanya itu bisa dilakukan. Guru ataupun pelatih yang mengajarkan bidang-bidang itu banyak sekali sekarang," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.