Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Ceplas-ceplos karena Tak Punya Kamus Bahasa Birokrat

Kompas.com - 05/11/2014, 18:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berseloroh soal gaya bicaranya yang ekspresif dan ceplas-ceplos dalam rapat kerja dengan DPD RI di Gedung Nusantara II, ruang GBHN, Rabu (5/11/2014).

"Mohon maaf kalau saya gaya bicaranya kayak begini. Kemarin saya cari kamus birokrat, tetapi enggak dapat," ujar dia di tengah rapat.

Sontak, sejumlah anggota DPD dan wartawan yang hadir di ruangan rapat tersebut tertawa. "Saya terbiasa say what I think. Maaf juga jika bicara saya campur aduk. Kalau nanti kamus birokrat itu dapat, saya akan berbicara seperti birokrat. Namun, kalau saya diizinkan bicara seperti ini, saya ucapkan terima kasih," lanjut Susi.

Seisi ruangan kemudian bertepuk tangan atas pernyataan sang menteri tersebut. Pada sesi tanya jawab, pernyataan Susi itu mendapat respons, yakni dari anggota DPD RI dapil Nusa Tenggara Timur (NTT), Ibrahim Agustinus Medah. Ibrahim sama sekali tidak mempersoalkan gaya bicara yang demikian.

"Justru mestinya birokratlah yang berbahasa seperti ibu. Saya mendukung ibu berbahasa tetap seperti itu, dan saya dukung kebijakan ibu sambil bersikap kritis terhadap birokrat yang bekerja tidak becus," timpal Ibrahim.

Ibrahim berpendapat, rakyat Indonesia saat ini sudah jenuh dengan gaya bahasa birokrat yang diplomatis, mengawang-awang hingga berputar-putar, tetapi tak memberi dampak positif terhadap kesejahteraan ekonomi rakyat.

Rapat kerja Susi dan para pejabat eselon I dan II dengan DPD RI berlangsung sejak pukul 17.00 WIB. Tidak hanya wartawan, staf DPR RI pun ikut memenuhi ruang rapat. Hingga pukul 18.09 WIB, rapat itu masih berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com