Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Ahli DPR Belum Gajian, Terpaksa Gali Lubang Tutup Lubang

Kompas.com - 04/11/2014, 17:37 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Berlarut-larutnya dualisme pimpinan DPR tak hanya menghambat kerja parlemen. Tenaga ahli yang dipersiapkan untuk membantu DPR pun mengalami nasib tak menentu.

Sampai saat ini, ratusan tenaga ahli Dewan itu belum menerima surat keputusan dari Sekretariat Jenderal DPR. Hal itu berdampak pada belum dibayarkannya gaji untuk tenaga ahli tersebut.

Suparni, tenaga ahli untuk anggota Fraksi PDI-P Adian Napitupulu, mengatakan bahwa dirinya belum menerima gaji sejak bekerja pada 1 Oktober 2014. "Seharusnya ini sudah masuk anggaran yang lalu. Apa yang sudah menjadi staf ahli, bukan soal kekisruhan KMP dan KIH, jangan jadi alasan," kata Parni ketika ditemui di ruang kerja Adian di Lantai 5 Gedung Nusantara I, Jakarta, Selasa (4/11/2014).

Parni tidak sendiri. Ia ditemani tenaga ahli dari anggota Fraksi Nasdem, Andri Muhammad Sondeng. Andri mengatakan bahwa posisi tenaga ahli merupakan bagian dari Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Adapun mereka merupakan tenaga ahli untuk anggota fraksi Koalisi Indonesia Hebat, yang tidak mengakui AKD bentukan pimpinan DPR.

Oleh karena itu, wajar jika mereka mempertanyakan gaji yang seharusnya diterima. Meski demikian, kata Andri, hingga kini belum ada penjelasan dari kesekjenan DPR soal itu.

"Tidak sebagus kemarin, (informasi gaji sekarang) serba tertutup. Jadi ada prasangka dan praduga," kata Andri.

Andri dan Parni sudah berkeluarga. Mereka mengaku harus berutang untuk menutup kebutuhan, seperti akomodasi. Anggota Dewan juga tidak bisa menanggung gaji mereka.

"Enggak mungkin buat nalangin kita. Gaji pokok saja enggak bisa menalangin. Mereka punya mobilitas lebih tinggi," ujar Parni.

Keluarga Parni dan Andri juga mempertanyakan kapan gaji mereka cair. Namun, keduanya tidak tahu-menahu soal itu. Mengenai kabar penghasilan tenaga ahli akan dirapel, mereka pun tidak mengetahuinya. "Jadi kita gali lubang tutup lubang kalau kayak gini," kata Parni.

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal DPR RI Winantuningtyastiti mengakui belum ada surat pengangkatan untuk tenaga dan staf ahli anggota DPR RI. Setjen masih tunggu peraturan DPR yang dibuat oleh Badan Legislatif (Baleg). "Baleg belum membahasnya, apakah dengan 5 fraksi itu bisa dibahas peraturan DPR atau tidak," kata Winantuningtyastiti.

Dengan belum adanya peraturan DPR, maka pengangkatan tenaga ahli tidak bisa dilakukan. Hal ini kemudian berimbas pada gaji tenaga dan staf ahli. (Ferdinand Waskita/Johnson Simanjuntak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com