Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Merah Putih: Kami Juga Bisa Buat Presiden dan Kabinet Tandingan

Kompas.com - 30/10/2014, 13:08 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi, mempertanyakan langkah fraksi dalam Koalisi Indonesia Hebat yang membentuk pimpinan DPR tandingan. Dia menyindir, Koalisi Merah Putih juga bisa menyiapkan presiden dan kabinet tandingan.

"Bila alasannya tak puas dengan terpilihnya alat kelengkapan dewan (AKD), kami pun bisa menggunakan alasan tersebut untuk membuat presiden tandingan. Kalaupun alasan tak dapat jatah pimpinan AKD dijadikan dasar, kita pun bisa membuat kabinet tandingan lantaran partai kami tak dapat jatah menteri," kata Aboe Bakar saat dihubungi, Kamis (29/10/2014).

Namun, Aboe Bakar melanjutkan, hal tersebut tentu saja tidak bisa dilakukan karena tidak ada aturan mainnya. KIH, kata dia, seharusnya juga menyadari bahwa tidak ada aturan atau payung hukum yang membuat mereka bisa membentuk pimpinan DPR tandingan.

"Kan tidak seperti itu cara berpikir bernegara yang baik dan benar. Mari kita ikuti aturan main yang ada. Kita hidup bernegara ini ada aturan mainnya, janganlah membiasakan diri bahwa, apabila tak sepakat, kemudian membentuk organ tandingan," ujarnya.

Aboe Bakar menambahkan, pimpinan DPR selama ini sudah sangat sabar hingga menunggu empat kali rapat paripurna agar partai-partai yang ada menyerahkan daftar nama anggota komisinya untuk diikutsertakan dalam AKD. Apabila pada batas waktu yang telah disepakati tidak juga ada nama yang disetor, maka pimpinan terpaksa bertindak tegas.

"Kita kan harus segera kerja, kerja, dan kerja karena mitra kerja kita sudah terbentuk. Oleh karenanya, saya sangat menyayangkan apabila pimpinan DPR tandingan dibentuk. Ini tidak baik untuk tradisi demokrasi di Indonesia," pungkasnya.

KIH membentuk pimpinan DPR sendiri karena mereka tidak puas dengan kepemimpinan pimpinan DPR saat ini, yang dikuasai oleh Koalisi Merah Putih, khususnya dalam sidang paripurna terkait AKD.

Mereka mengangkat pimpinan DPR yang diketuai oleh Pramono Anung (PDI-P), dan terdiri dari empat wakil ketua, yakni Abdul Kadir Karding dan Saifullah Tamliha (PPP), Patrice Rio Capella (Nasdem), serta Dossy Iskandar (Partai Hanura).

Mereka juga meminta Presiden Joko Widodo menerbitkan Perppu UU MD3 dengan harapan pemilihan DPR dipilih ulang. Mereka merasa UU MD3 yang menjadi sumber masalah sehingga pimpinan DPR akhirnya disapu bersih oleh Koalisi Merah Putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com