"Kami ingin bantu membangun one stop service untuk perizinan nasional. Artinya, orang yang mau investasi tidak harus ke kementerian satu, dua, tiga, dan BKPM. Jadi, satu tempat saja cukup. Makanya, kami datang ke BKPM untuk memastikan pelayanan di sana," ujar Jokowi, di Istana Kepresidenan, seusai sidak.
Menurut Jokowi, secara fisik, kantor BKPM sudah cukup baik. Namun, sisi pelayanan masih perlu ditingkatkan. Jokowi mengaku menemukan adanya pelayanan pengurusan izin yang lambat saat berbincang dengan para investor yang tengah mengurus izin.
"Dalam SOP, prinsip hanya tiga hari, tetapi saya tanya ada yang 12 hari. Untuk urus power plan, pembangkit listrik, ada yang butuh waktu 2-4 tahun. Inilah yang harus dilakukan terobosan agar investasi di bidang pembangkit listrik, kalau tidak, bisa gelap," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi meminta agar proses perizinan lebih disederhanakan. Proses perizinan melalui kementerian-kementerian, sebut Jokowi, harus dihapuskan. BKPM harus menjadi pusat pelayanan perizinan.
"Konsepnya one stop service and office. Saya berikan target 3-6 bulan sudah jadi. Kalau ini sudah jadi, akan masuk ke provinsi, kabupaten, dan kota," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.