Ahli komunikasi politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Dadang Rahmat Hidayat mengatakan, beban psikologis itu akan semakin besar ketika parlemen dikuasai Koalisi Merah Putih (KMP).
Namun, semua pihak sebaiknya berpikiran satu tujuan, mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. “Untuk mencapai tujuan bangsa, Jokowi-JK harus menerapkan komunikasi politik elegan,” ujar Dadang, dalam acara Unpad Merespon: Analisa dan Harapan Kabinet Jokowi-JK, Rabu (22/10/2014) kemarin.
Dadang menyatakan, komunikasi politik elegan artinya komunikasi politik yang tidak menunjukkan atau menonjolkan relasi kuasa. Namun lebih menunjukkan kebersamaan dan kesetaraan, tidak hanya antar suprastruktur politik tapi juga infrastruktur politik, terutama rakyat.
Selain itu, media menjadi katalisator penting dalam mendukung upaya ini. Relasi media Jokowi hingga kini masih baik. Namun, Dadang mengingatkan, media harus berpikir kritis, bukan mendukung dan akan mencela tanpa dasar.
“Koalisi dengan rakyat bisa jadi lebih ampuh, tinggal bagaimana Jokowi-JK mampu membentuk koalisi tersebut dengan komunikasi politik yang elegan dibarengi dengan kerja keras yang nyata,” ucap Dadang.
Sementara itu, Ketua Pusat Studi Politik & Keamanan (PSPK) Unpad, Muradi mengatakan, komunikasi politik Jokowi-JK dengan KMP terutama Prabowo sedang baik. Untuk itu, Jokowi-JK harus mampu menciptakan komunikasi politik yang lebih baik.
“Tapi, kekuatan terbesar Jokowi-JK datang dari rakyat. Karenanya Jokowi-JK harus menjaga komunikasi yang baik dengan rakyat. Selain itu, berkoalisi dengan rakyat lebih besar pengaruhnya,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.