Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsip Peninggalan SBY Akan Dijadikan Obyek Wisata

Kompas.com - 17/10/2014, 22:08 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com — Kepala Arsip Nasional RI Mustari Irawan mengatakan, semua arsip yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan disimpan di tempat khusus yang dimiliki lembaga penyimpan dokumen negara itu. Arsip tersebut dan arsip presiden-presiden lainnya akan dimasukkan ke museum dan akan dibuat sebagai obyek wisata.

Mustari mengatakan, ANRI memiliki program mengumpulkan semua arsip kepresidenan. Semua arsip itu akan bermanfaat bagi presiden-presiden berikutnya dan untuk pengenalan masyarakat kepada presidennya. Arsip-arsip itu akan dimuseumkan.

"Ini bisa menjadi obyek wisata. Kami rencanakan di Gedung Gajah Mada yang di bekas gedung Hindia Belanda itu kami akan bangun. Kami rencanakan tahun ini grand design disusun," kata Mustari.

Dia menyebutkan, pembangunan itu baru akan dilakukan pada 2015 dengan melibatkan arsitek dan sejarawan. Menurut Mustari, negara-negara maju lain, seperti Korea Selatan, sudah terlebih dulu memiliki arsip kepresidenan.

"Saya berharap pimpinan nasional yang akan datang, setelah jabatannya selesai, bisa menyerahkan ke kami dan kami akan menyimpan dengan baik karena punya ruangan khusus dan diperlakukan istimewa," kata dia.

Hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan lebih dari 2.688 buku yang mendokumentasikan kegiatan dirinya dan produk hukum yang dikeluarkan selama 10 tahun pemerintahan. Semua dokumen itu diberikan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Istana Bogor, Jumat (17/10/2014).

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi yang mengepalai tim pendokumentasian dokumen negara ini menuturkan, produk hukum yang dibukukan itu meliputi undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu), peraturan presiden, keputusan presiden, hingga instruksi presiden. Ada pula memorandum of understanding dengan kepala-kepala negara, kumpulan pidato presiden, hingga 212 album foto kegiatan presiden.

Negara menghabiskan anggaran sebesar Rp 295.996.848 untuk pendokumentasian ini. Anggaran termahal dikeluarkan untuk biaya pekerjaan percetakan dan penjilidan risalah serta transkrip sidang kabinet dan rapat terbatas, yakni sebesar Rp 112 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com