Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aria Bima, "Sutradara" di Balik Pertemuan Jokowi-Prabowo

Kompas.com - 17/10/2014, 13:36 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Aria Bima menjadi "otak" di balik pertemuan presiden terpilih Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Aria menginisiasi dan merancang pertemuan sehingga Jokowi-Prabowo bisa bertemu pada Jumat (17/10/2014) ini.

Aria awalnya menghubungi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo. Secara terbuka, ia meminta agar Jokowi dan Prabowo bisa bertemu sebelum pelantikan pada 20 Oktober mendatang.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Aria Bima.
"Pak Aria bilang ke saya, kenapa sih Pak Prabowo enggak mau ketemu Jokowi?" kata Edhy seusai pertemuan, di kediaman keluarga Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2014).

"Saya bilang, loh siapa yang enggak mau ketemu? Pak Prabowo selalu terbuka," ujar Edhy.

Akhirnya, keduanya pun sepakat untuk mengatur pertemuan. Pada Kamis (16/10/2014) lalu, Edhy mempertemukan Aria dengan Prabowo di Apartemen Dharmawangsa.

"Dari pertemuan itu, Pak Prabowo sepakat, hari Jumat pukul 10.00 WIB, tempatnya bisa di sini (Kertanegara), bisa di Hambalang," ujar Edhy.

Akhirnya, Jokowi pun memilih Kertanegara karena lebih terjangkau dari rumah dinasnya di daerah Taman Surapati, Jakarta Pusat. Sesai pertemuan, Prabowo pun sempat menyapa Aria Bima yang turut hadir di lokasi.

"Ini dia ini otak pertemuannya," kata Prabowo sambil tertawa dan merangkul Aria.

Aria hanya tersenyum menanggapi ucapan Prabowo itu.

Pertemuan Jokowi dan Prabowo memang tak berlangsung lama, tetapi berlangsung hangat. Keduanya pun sempat bercanda terkait usia Prabowo, yang pada hari ini berulang tahun ke-63. Dalam pernyataannya, Prabowo meminta para pendukungnya untuk bersatu, menerima, dan mendukung pemerintahan Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com