Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larang Bawa HP dan Kamera Saat "Voting", Ini Alasan PAN

Kompas.com - 08/10/2014, 02:22 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno menjelaskan alasan yang membuat fraksinya mengusulkan larangan membawa telepon genggam dan kamera saat voting pemilihan pimpinan MPR, di Gedung Parlemen, Rabu (8/10/2014) dini hari.

Menurut Teguh, usulan itu disampaikan untuk mencegah adanya gangguan "non-teknis" dalam proses pemilihan pimpinan MPR.

"Prinsipnya kita enggak ingin ada faktor non-teknis mempengaruhi anggota dalam memilih, kita ingin mereka memilih sesuai hatinya," kata Teguh.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN itu melanjutkan, usulan tersebut hanya sebuah langkah pencegahan. Ia sendiri menampik jika ada informasi mengenai imbalan tertentu pada anggota MPR saat memilih salah satu paket yang diajukan.

"Kita ingin mencegah, jangan sampai orang yang berniat baik di MPR jadi tergoda dengan faktor non-teknis," ujarnya.

Sebelum voting dilakukan, anggota Fraksi PAN Yandri Susanto mengusulkan seluruh anggota MPR tidak membawa alat komunikasi saat memberikan hak suaranya di pemilihan calon pimpinan MPR. Usulan itu akhirnya disepakati dengan alasan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Anggota DPD Maimanah Umar yang menjadi pimpinan sidang paripurna langsung mengetuk palu pertanda disetujuinya usulan tersebut. Tak ada interupsi yang mencuat terkait disahkannya usulan tersebut.

Dalam sidang paripurna pemilihan calon pimpinan MPR, seluruh perwakilan fraksi partai Koalisi Merah Putih sepakat dengan paket yang diajukan. Paket tersebut adalah Zulkifli Hasan (Demokrat) sebagai calon Ketua MPR, dan empat calon Wakil Ketua MPR akan diisi oleh Mahyudin (Golkar), EE Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nur Wahid (PKS), dan Oesman Sapta (DPD).

Sedangkan koalisi pendukung Jokowi-JK mengajukan lima nama sebagai komposisi paket pimpinan MPR, yakni Ketua MPR diisi oleh Oesman Sapta, sementara Wakil Ketua MPR yakni Ahmad Basarah (PDI-P), Imam Nachrawi (PKB), Patrice Rio Capella (Nasdem), dan Hasrul Azwar (PPP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com