Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumat, Jokowi Mulai Progam Bedah Kampung Nelayan di Muara Angke

Kompas.com - 07/10/2014, 14:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko 'Jokowi' Widodo direncanakan blusukan ke kampung nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat (10/10/2014) besok. Di sana, Jokowi bakal mencanangkan program bedah kampung nelayan.

Salah seorang tim sukses Jokowi-JK Nusron Wahid mengatakan, acara Jumat besok adalah awal dilakukannya program pembenahan kehidupan kaum nelayan. Pembenahan akan menyasar permukiman serta fasilitas penunjang kerja mereka.

"Pemerintahan Jokowi-JK ingin memperbaiki dari hulu hingga hilir kehidupan nelayan," ujar Nusron saat merapatkan acara itu dengan sejumlah deputi tim transisi di kantor transisi, Selasa (7/10/2014) siang.

Hal yang disasar pertama adalah pembenahan permukiman nelayan. Pemerintahan Jokowi-JK akan memperbarui rumah nelayan agar sesuai dengan segi kesehatan dan lingkungan sosial.

Kedua, hal yang disasar untuk dipbenahi adalah fasilitas penunjang kerja nelayan, yakni kapal, tempat penyimpanan hasil tangkapan, infrastruktur penjualan ikan di kampung itu sekaligus melatih nelayan soal manajemen perdagangan hasil laut.

"Kampung nelayan di sana akan menjadi prototype di setiap kampung yang selanjutnya akan dibenahi. Taraf kehidupan mereka akan meningkat," ujar Nusron.

Sebagai awal, pembenahan kampung nelayan di Muara Angke akan bersumber pada CSR (corporate social responsibility) sejumlah perusahaan.

Nusron mengatakan, pemerintahan yang baru akan memfokuskan pembenahan kampung nelayan di lima provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com