Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Jokowi-JK Berikan 2 Kursi Wakil Ketua MPR untuk Koalisi Merah Putih

Kompas.com - 05/10/2014, 18:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Jokowi-Jusuf Kalla juga mengajak kubu Merah Putih dalam penyusunan paket pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Koalisi ini menginginkan penetapan pimpinan dilakukan secara musyawarah mufakat dengan komposisi perwakilan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebagai Ketua MPR dan empat kursi Wakil Ketua MPR dibagi rata antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Jokowi-JK.

"Ada keinginan dari DPD untuk jadi ketua dan kami bersama-sama dengan unsur koalisi Prabowo dan Koalisi Jokowi-JK sama-sama di dalam pimpinan itu. Kan ada lima kursi, DPD satu kursi, bisa dua kursi untuk Merah Putih, dua kursi untuk kami," ucap Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Saleh Husin di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Minggu (5/10/2014).

Saleh menuturkan opsi itu ditawarkan agar pemilihan pimpinan MPR bisa sesuai dengan ciri lembaga itu yang mengutamakan permusyawaratan. "Kami tidak ingin apa yang terjadi di DPR terulang. Kami inginnya ini berjalan smooth tidak seperti kemarin," kata Sekretaris Fraksi Partai Hanura di DPR itu.

Wakil Sekretaris Jenderal Ahmad Basarah merasa yakin opsi ini diterima oleh koalisi Merah Putih. Menurut dia, masih ada negarawan yang masih peduli di kubu kompetitornya itu yang ingin menjaga MPR.

Namun, saat ditanyakan, siapa partai Koalisi Merah Putih yang dilobi untuk ditawarkan opsi ini, Basarah justru menyerahkannya kepada DPD. "Kami serahkan ke DPD untuk melakukan pembicaraan dengan pihak koalisi Merah Putih," kata Basarah.

Apabila Koalisi Merah Putih sepakat, Basarah mengaku kubunya baru akan menyiapkan nama-nama dari koalisi Jokowi-JK untuk duduk di kursi Wakil Ketua MPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com