Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Jokowi, Tutup Saja Pintu Koalisi...

Kompas.com - 03/10/2014, 10:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Populi Center, Nico Harjanto, menyarankan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menerapkan minimum winning coalition. Langkah itu mesti dilakukan agar pemerintahan yang baru tidak tersandera secara politik oleh parlemen yang dikuasai Koalisi Merah Putih. Salah satu wujudnya adalah dengan segera menutup pintu koalisi.

Kepada Kompas.com, Jumat (3/10/2014) pagi, Nico menjelaskan bahwa minimum winning coalition merupakan koalisi yang terdiri dari sedikit partai politik. Koalisi ini, kata dia, dijamin lebih bebas dari politik sandera-menyandera serta lebih luwes menentukan kebijakan.

"Kalau pemerintahan Jokowi-JK inginnya cepat bekerja mewujudkan janji, maka seharusnya berupaya adanya minimum winning coalition supaya tidak tersandera politik DPR yang telah dikuasai KMP (Koalisi Merah Putih)," ujar Nico.

Yang terjadi sekarang ini, lanjut Nico, kubu Jokowi-JK terkesan mengemis-ngemis kepada partai di Koalisi Merah Putih untuk bergabung dengannya. Kondisi tersebut, ujar dia, akan meningkatkan posisi tawar Koalisi Merah Putih atas Jokowi-JK dan memperlemah posisi Jokowi-JK.

Nico khawatir kondisi tawar-menawar tersebut akan menggerus prinsip "tanpa transaksi atau jatah-menjatah menteri" Jokowi demi mendapatkan dukungan dari partai yang sebelumnya ada di Koalisi Merah Putih.

Karena itu, Nico berpendapat langkah politik yang tegas untuk menutup pintu koalisi bisa menjadi salah satu cara menaikkan posisi tawar Jokowi-JK atas Koalisi Merah Putih. "Ini mungkin insentifnya mahal ke depan. Tapi, ini jauh lebih menjanjikan bagi Jokowi-JK yang sudah punya prinsip presidensial," lanjut dia.

Nico mengatakan bahwa kunci terpenting adalah program-program pemerintah Jokowi-JK mesti populer di mata publik. Dengan demikian, ganjalan apa pun dari Koalisi Merah Putih tidak akan berimbas pada penurunan kepercayaan publik terhadap pemerintah karena ada pemahaman publik bahwa program yang tidak berhasil itu bukan kesalahan pemerintah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com