Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarief: Kalau Kamu di Sidang Paripurna, Bukannya "Walk Out", Mungkin Malah Pingsan

Kompas.com - 30/09/2014, 15:16 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan meminta media untuk meluruskan pemberitaan terkait sikap Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono soal RUU Pemilihan Kepala Daerah yang baru disahkan.

Syarief menegaskan bahwa SBY sebenarnya menginstruksi fraksi Demokrat untuk memilih opsi Pilkada langsung dengan 10 perbaikan saat pembahasan di DPR.

"Minta tolong dong media-media kita juga harus meluruskan apa yang sebenarnya terjadi," kata Syarief di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Syarief dimintai tanggapan terkait hujatan publik terhadap SBY pascadisahkan RUU Pilkada dengan mekanisme pemilihan kepala daerah lewat DPRD. Kecaman tersebut belum berhenti di media sosial. Seperti di Twitter, kedatangan SBY di tanah air setelah kunjungan ke beberapa negara, Selasa dini hari, disambut para pengguna Twitter dengan #WelcomeMrLiar.

Publik kecewa atas sikap Fraksi Demokrat yang memilih walk out sebelum voting pengesahan RUU Pilkada pada pekan lalu. Dampak dari walk out itu, pendukung Pilkada langsung kalah suara dibanding Koalisi Merah Putih yang mendukung Pilkada lewat DPRD.

Menurut Syarief, SBY tidak mengikuti dinamika di DPR saat paripurna berlangsung. Ketika itu, SBY tengah berada di Amerika Serikat.

"Tidak ada komunikasi langsung, sulit untuk melakukan komunikasi langsung saat paripurna. Ketua fraksi (Nurhayati Ali Assegaf) juga tidak bisa berhubungan secara langsung, apalagi ada perbedaan waktu 14 jam, jadi sulit berkomunikasi. Jadi jangan seolah-olah ini Pak Beye yang salah dan Demokrat," tutur Syarief.

Dia menegaskan bahwa walk out yang dilakukan Fraksi Demokrat jelas inisiatif Nurhayati. Menurut Syarief, situasi dalam rapat paripurna ketika itu begitu sulit. Meskipun sudah melakukan negosiasi selama empat jam, pimpinan sidang tetap memutuskan hanya ada dua opsi yang akan divoting, yakni Pilkada langsung atau lewat DPRD.

"Kalau kamu berada di situ (ruang sidang paripurna), bukannya walk out, mungkin malah pingsan," kelakar Syarief.

Terkait kecaman terhadap SBY di media sosial, Syarief juga meminta media untuk menempatkan pemberitaan pada proporsi yang jujur. Dia meminta media obyektif dalam memberitakan masalah ini.

"Khusus untuk Pilkada, tak ada kaitannya dengan ada atau tidak adanya instruksi. Yang jelas Pak Beye sudah instruksikan kita untuk memilih Pilkada langsung dengan 10 perbaikan, dan meminta pada anggota DPR Demokrat berjuang menggolkan itu, itu harus berjuang," ujar Menteri Koperasi dan UKM itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com