Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Demokrat Usut Inisiator "Walk Out"

Kompas.com - 27/09/2014, 22:52 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Partai Demokrat tengah melakukan investigasi untuk mengusut inisiator walk out saat rapat paripurna di DPR RI terkait pengesahan Rancangan Undang-Undang Pilkada.

Setelah mayoritas anggota Fraksi Demokrat walk out, hasil voting menyetujui bahwa pilkada menjadi lewat DPRD yang saat ini memicu kritik.

Terkait hal itu, anggota Dewan Pembina Fraksi Demokrat Hayono Isman mengaku tidak mau menerka hasil investigasi yang dilakukan internal partainya. Ia mengatakan, hasil investigasi itu akan dilaporkan ke Dewan Kehormatan Partai Demokrat.

"Saya tidak mau berandai-andai. Kalau nanti dari kita hasilnya macam-macam," kata Hayono di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (27/9/2014).

Hayono menuturkan, partainya telah memberikan tugas pengusutan itu kepada Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin. Menurut dia, agar hasilnya tepat, lebih baik menunggu pengumuman dari Amir Syamsuddin.

"Kita lihat saja nanti hasil pengusutan supaya jelas hasilnya," tutur Hayono.

Seperti diberitakan, Partai Demokrat akhirnya mengambil sikap walk out alias keluar dari rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada. Hal itu diputuskan Demokrat setelah melakukan lobi-lobi fraksi kedua kalinya.

Saat itu, Juru Bicara Demokrat Benny K Harman mengatakan, opsi pilkada langsung dengan koreksi 10 catatan secara mutlak yang diusulkan Demokrat tidak dapat diakomodasi sebagai alasan walk out. Dari 130 anggota Fraksi Demokrat, ada 6 anggota yang tetap mengikuti sidang dan memilih pilkada langsung, termasuk Hayono Isman.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengaku kecewa dengan hasil rapat paripurna DPR tersebut. Sebelumnya, SBY lebih setuju pilkada langsung, tetapi dengan 10 perbaikan agar pelaksanaannya lebih baik dan menghilangkan dampak negatif pilkada langsung, seperti maraknya politik uang dan konflik horizontal.(M Zulfikar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com