Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecil Kemungkinan Ada Pesaing Megawati Jadi Calon Ketum PDI-P

Kompas.com - 20/09/2014, 20:06 WIB
Indra Akuntono

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Bursa calon Ketua Umum PDI Perjuangan kemungkinan hanya akan diisi oleh Megawati Soekarnoputri. Seluruh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P tingkat provinsi telah memberikan dukungan untuk presiden kelima Republik Indonesia itu untuk kembali memimpin partai tersebut.

"Kalau untuk ketua umum, sudah clear. Tidak akan ada calon lain, makanya kita clear-kan sejak awal supaya tidak ada pertanyaan soal itu (calon lain)," kata Ketua DPD PDI-P Provinsi Jawa Timur Sirmadji di lokasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2014).

Sirmadji menegaskan, seluruh Ketua DPD PDI-P telah memberikan dukungan secara penuh kepada Megawati. Dukungan itu disampaikan dalam Rakernas IV agar menjadi rekomendasi dan dikukuhkan di Kongres IV PDI-P, yang rencananya digelar April 2015.

"Bagaimana mungkin muncul calon lain karena kita (DPD) sudah memunculkan dukungan untuk Bu Megawati. Kalau ada calon lain pasti akan mental, tidak mempan. Artinya, prosesnya mau lewat mana?" ucapnya.

Menurut Sirmadji, dukungan kepada Megawati tidak melunturkan proses regenerasi yang dihadirkan oleh PDI-P. Ia memastikan bahwa regenerasi di internal partainya berjalan baik dan nyata hadir di tengah masyarakat.

Dalam rakernas tersebtu, semua ketua DPD PDI-P meminta Megawati menjadi Ketua Umum PDI-P periode 2015-2020. Permintaan itu disampaikan oleh Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Heru Sudjatmoko yang menjadi delegasi Ketua DPD PDI-P se-Indonesia di Rakernas IV PDI-P.

Steering Commitee Rakernas IV PDI-P Andreas Hugo Pareira mengatakan, usulan yang disampaikan Heru tak dijadwalkan sebelumnya. Pasalnya, agenda rakernas hari ini adalah mendengarkan pandangan umum dari seluruh pimpinan PDI-P di daerah. Ia menuturkan, dalam rakernas tersebut, Heru mendapat kesempatan pertama berbicara karena menjadi tuan rumah Rakernas IV PDI-P. Heru juga menjadi delegasi DPD PDI-P atas kesepakatan seluruh Ketua DPD PDI-P yang menggelar rapat di malam sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com