Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Hakim MK Nilai RUU Pilkada Bermuatan Politis

Kompas.com - 19/09/2014, 19:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Hakim Konstitusi, Maruarar Siahaan, menilai, Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah yang saat ini tengah dibahas di DPR sangat bermuatan politis. Menurut dia, pembahasan RUU itu sama sekali tidak bertujuan untuk kepentingan masyarakat.

Maruarar mendorong RUU Pilkada digugat ke MK jika DPR meloloskannya, termasuk di dalamnya ketentuan pemilihan kepala daerah melalui DPRD.

"Tidak ada urgensinya itu mengubah swing begitu 180 derajat. Tidak ada urgensinya kecuali kepentingan politik," kata Maruarar di Jakarta, Jumat (19/9/2014). a

Maruarar mengatakan, anggota DPR sebaiknya mempertimbangkan suara masyarakat yang berkembang saat ini. Menurut dia, masyarakat cenderung mendukung agar kepala daerah tetap dipilih secara langsung.

"Hubungan antara pemilik kedaulatan rakyat itu dengan wakilnya sebenarnya tidak pernah terputus. Oleh karena itu dalam suatu pengambilan keputusan yang sangat mendasar terkait kepentingan rakyat dia harus mendengar rakyat. Dia tidak boleh berjalan sendiri," ujarnya.

Jika masih ragu dengan suara yang berkembang saat ini, Maruarar menyarankan agar anggota DPR melakukan survei.

"Mereka kan memiliki apa yang disebut rumah aspirasi. Kalau memang ragu itu bukan kehendak rakyat, ragu lembaga survei itu bisa dibeli, coba lakukan sendiri pengamatan. Apakah memang rakyat itu menginginkan yang mana," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com