"Tidak bisa dikatakan bahwa apa yang diputuskan sekarang berlaku sepanjang masa. Semuanya bisa saja berubah asal disepakati dalam forum," kata Agung di sela acara Musyawarah Pimpinan Nasional Kosgoro di Ancol, Jakarta, Minggu (14/9/2014).
Saat ditanya mengenai kemungkinan Partai Golkar bergabung dalam pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Agung enggan memperjelasnya. "Terlalu provokatif kalau ada pernyataan itu. Semua hal bisa diubah dan ditentukan oleh forum yang punya kewenangan," kata Agung.
Mengenai pelaksanaan Musyawarah Nasional Partai Golkar, Agung menyatakan bahwa keputusan tersebut akan diambil dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang digelar pada Oktober. Ia mengatakan, rapimnas akan dilakukan seusai hari ulang tahun ke-50 Partai Golkar.
"Itu nanti disahkan oleh forum, bukan pertemun dua orang, yaitu rapimnas, untuk menetapkan soal waktu," kata Agung.
Sebelumnya, Agung mengakui akan membawa Partai Golkar masuk ke dalam koalisi Jokowi-JK, jika ia terpilih sebagai ketua umum. Jika bergabung dalam pemerintahan baru, Golkar, kata Agung, dapat menjadi mitra yang suportif dan loyal, sekaligus kritis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.