Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Minta Prajuritnya Luwes Kawal Jokowi-JK

Kompas.com - 02/09/2014, 16:40 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko sudah meminta para prajuritnya yang menjadi anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk bersikap luwes saat mengikuti aktivitas presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Moeldoko juga menegaskan bahwa TNI siap mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2014.

"Semua fleksibel, sesuai dengan keinginan beliau-beliau itu (presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla)," kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2014).

Menurut dia, saat ini hal terpenting, yakni menjaga keamanan dan keselamatan Jokowi-JK. Ia tak menyebutkan rinci strategi pengamanan yang akan dilakukan, termasuk jumlah personel TNI yang dilibatkan.

Ia pun belum bisa memastikan status siaga I dalam proses pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden itu lantaran status keamanan bersifat dinamis, tergantung situasi dan kondisi di masyarakat.

"Jika nanti TNI menetapkan status siaga satu, masyarakat tak perlu khawatir. Prinsipnya, TNI sudah total mengamankan pelantikan dengan baik," kata Moeldoko.

Sebelumnya, Jokowi mempertanyakan prosedur tetap (protap) Paspamres ketika dirinya melakukan kunjungan berbagai tempat. Menurut dia, harus jelas seperti apa protap Paspampres ketika dirinya berkunjung ke waduk, pasar ataupun bertemu dengan para ulama.

Jokowi mengaku tidak ingin sampai ada masyarakat yang mengeluh tidak bisa dekat dengan dirinya. (baca: Jokowi Ingatkan Paspampres Jangan Sampai Ada Rakyat yang Mengeluh)

"Karena saya selalu ingin dekat dengan rakyat," ujar Jokowi.

Asisten Operasi Komandan Paspampres Kolonel A Budi Handoyo mengatakan, Jokowi-JK diamankan dan dikawal 25 orang. Sementara istrinya masing-masing akan dikawal 12 orang. Jumlah keseluruhan adalah 37 orang

"37 orang (jumlah personel) sesuai dengan kondisi kegiatannya. Terbagi dari untuk calon presiden terpilih 25, untuk calon ibu presiden terpilih 12. Tetapi, itu sesuai dengan keadaan kegiatannya. Jadi fleksibel. Jika kegiatannya itu besar kita akan tambah. Wapres juga demikian," ujar Kolonel Budi beberapa waktu lalu.

Selain presiden, wakil presiden, dan istri, seluruh anggota keluarga, termasuk anak, juga mendapatkan pengawalan dari Paspampres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com