"Kalau memang ada tambahan, ya sudah. Tapi, kalau tidak ada, ya jalan apa adanya saja," ujar Jokowi di Kantor Transisi, Jalan Situbondo 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2014) malam.
Jika merujuk peta koalisi saat Pilpres 2014, kekuatan partai pendukung Jokowi-JK di parlemen hanya 207 kursi (37 persen). Pasangan Jokowi-JK diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Sementara itu, enam partai di parlemen yang mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menguasai 353 kursi (63 persen). Mereka mendeklarasikan diri sebagai Koalisi Merah Putih. Pasca-pilpres, partai-partai dalam koalisi ini menyatakan akan tetap berada di luar pemerintahan.
Jokowi mengatakan, berkaca pada pengalaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, koalisi "gemuk" tidak menjamin pemerintahan berjalan dengan lancar.
"Misalnya kami tambah kekuatan menjadi 70 persen. Kan pengalaman 70 persen juga tidak selalu berhasil," lanjut Jokowi.
Meski demikian, kata Jokowi, komunikasi tetap dilakukan dengan sejumlah partai politik. Hingga saat ini, belum ada kesepakatan baru terkait koalisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.