JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menanggapi positif pernyataan Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang tak ingin merecoki pemerintahan Joko Widodo pada masa mendatang.
Menurut Basarah, pernyataan tersebut dimaknai sebagai bentuk dari sikap SBY yang ingin membuka ruang kepada Jokowi untuk menjalankan hak prerogatifnya sebagai presiden terpilih.
"Kita jangan terlalu tendensius menilai tanggapan SBY secara negatif. Kalau dari sisi positif, SBY ingin beri (ruang bagi) Jokowi untuk menjalankan dengan caranya, untuk gunakan hak prerogatifnya sebagai presiden terpilih," kata Basarah di Kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung Jakarta selatan, Jumat (22/8/2014).
Basarah juga menilai, meskipun Demokrat tetap pada sikapnya untuk menjalankan fungsi sebagai partai penyeimbang, PDI Perjuangan akan tetap menjalin kerja sama dengan partai pemenang Pemilu 2009 tersebut.
Tak hanya itu, Basarah juga menilai bahwa kerja sama politik tidak hanya ditunjukkan dengan bagi-bagi kursi menteri, tetapi kerja sama di lembaga lain, seperti MPR dan DPR.
"Sepuluh tahun Demokrat di dalam pemerintahan, kan PDI-P di luar. Itu kan bentuk kerja sama. PDI-P jalankan fungsi sebagai penyeimbang pemerintahan. Selain itu, selama ini, di parlemen, PDI-P juga banyak setujui program-program SBY. Lebih banyak yang disetujui malah, daripada yang dikritik," ucap Basarah.
Sebelumnya, SBY sempat menulis rangkaian tweet dalam akun Twitter-nya @SBYudhoyono pasca-putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (Baca: MK Tolak Seluruh Gugatan Prabowo-Hatta)
Salah satu bunyi tweet-nya adalah soal anggapan SBY sebagai pengganggu (baca: Lewat Twitter, SBY Nyatakan Tak Akan "Ngerecoki" Jokowi). "Pesan negatif itu berbunyi 'SBY & PD (Partai Demokrat) jangan ngrecoki Jokowi'. Artinya, SBY jangan mengganggu atau mengatur-atur Jokowi," tulis SBY.
Ketua Umum Partai Demokrat tersebut menegaskan, dia dan partainya sama sekali tidak memiliki niat dan pemikiran untuk merecoki Jokowi-JK. Ia dan partainya tidak haus kekuasaan dan akan tetap bersikap independen serta menjadi penyeimbang dalam pemerintahan mendatang. "Saya dengan senang hati membantu jika memang dikehendaki. Jadi terserah kepada Presiden Baru. Tidak ada pikiran buruk dari saya," tulis Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.