JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) berharap kader partai politik koalisinya tidak melanjutkan protes terkait komposisi tim transisi yang dibentuknya bersama wakil presiden terpilih Jusuf Kalla. Ia mempersilahkan bergabung bagi kader parpol pendukung yang ingin berpartisipasi dalam tim transisi.
"Masuk saja, partisipasi. Kita mau masukin berapapun di situ ada ruangnya kok," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Senin (11/8/2014).
Pembentukan tim transisi, kata Jokowi, tidak dilakukan dengan diam-diam. Pihaknya telah mengkomunikasikannya dengan semua partai politik pengusungnya di Pilpres 2014. Komunikasi juga dilakukan ke para relawan.
"Tapi kan di situ ada seleksi juga masuknya. Bukannya tiba-tiba masuk. Jadi yang saat ini sudah sesuai kompetensi," lanjut Jokowi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Rusdi Kirana mengaku tidak mempersoalkan perwakilan partainya tak masuk ke dalam tim transisi. Namun, dia tidak menampik ada kader partainya yang protes tak diikutsertakan dalam kerja tim transisi tersebut. (baca: Kader PKB Protes Tak Diikutsertakan dalam Tim Transisi Jokowi-JK)
Tim transisi terdiri dari seorang ketua dengan empat deputi. Ketua tim transisi, yakni Rini Soemarno, dibantu Hasto Kristianto, Andi Widjajanto, Akbar Faizal, dan Anies Baswedan. (baca: Ini Fungsi Kantor Transisi Jokowi-JK)
Dari lima parpol pendukung Jokowi-JK, hanya dua parpol yang kadernya berada dalam tim transisi, yakni Hasto (PDI Perjuangan) dan Akbar Faizal (Nasdem). Tiga parpol lain yang tidak memiliki wakil di tim transisi, yakni Partai Hanura, PKB, dan PKPI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.