Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecat Agung Laksono, Aburizal Dianggap Kalap

Kompas.com - 11/08/2014, 12:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik, Heri Budianto, menilai, keputusan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie memecat Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono merupakan keputusan emosional. Alasan pemecatan, menurut Heri, ialah karena selama ini Agung tak mendukung Golkar bergabung dalam Koalisi Merah Putih dan mendesak agar Musyawarah Nasional Partai Golkar dipercepat pada Oktober mendatang.

"Ini adalah bentuk kekalapan ARB (Aburizal) karena dari awal (Agung) berseberangan sikap, mendukung Jokowi-JK, kemudian mendesak Munas dipercepat. Ini makin menunjukkan ARB kalap terhadap orang-orang ini sehingga dipecat," ujar Heri saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/8/2014).

Pemecatan Agung dan kader lainnya, lanjut Heri, menunjukkan kegagalan Aburizal dalam memimpin partai. Heri mengatakan, hal ini berimbas pada kemunduran langkah Golkar sebagai partai besar dibandingkan partai-partai lain yang kini mengalami kemajuan.

"Ini kemunduran Partai Golkar. Ketika partai lain bergerak menuju arah kemajuan yang signifikan dengan menempatkan kader muda pada posisi strategis, lalu partai juga semakin terbuka, transparan, dan aspiratif, justru Golkar bermain dengan hal yang justru tidak menguntungkan bagi Golkar," ujarnya.

Heri menilai, alasan Aburizal memecat kadernya karena adanya perbedaan pendapat tidak kuat. Ia menambahkan, perbedaan pendapat anggota dalam suatu organisasi hal yang wajar. Jika direspons positif, hal ini dapat memperkokoh partai.

"Justru perbedaan pendapat adalah hal yang wajar bagaimana kita mengelola perbedaan. Itu menjadi kekuatan partai," kata Heri.

Selain berdampak pada guncangan di internal partai, lanjut Heri, dinamika di Golkar akan memunculkan antipati masyarakat karena menganggap anggota Golkar tak bisa mengelola partainya dengan baik.

"Efek jangka panjangnya sangat buruk bagi Golkar. Bisa terancam selain penilaian negatif dari publik, saya kira partai ini kalau tidak segera diselamatkan akan hancur," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Nasional
Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Nasional
Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Nasional
KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

Nasional
Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com