JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Komnas Pengendalian Tembakau Kartono Muhammad mengatakan, seorang Menteri Kesehatan tidak harus berasal dari kalangan dokter. Menurut Kartono, orang tersebut harus memiliki misi dan program yang efektif menjamin masyarakat agar senantiasa sehat.
"Tidak harus dokter yang penting punya visi mengembangkan program untuk membuat masyarakat sehat," ujar Kartono dalam diskusi di Jakarta, Jumat (8/8/2014).
Kartono mencontohkan salah satu mantan Menkes di Malaysia yang bukan berasal dari kalangan dokter, tapi mampu membuat program yang menunjang kesehatan masyarakat. Ia mengatakan, Menkes saat itu ingin tahun 1995 tidak ada lagi penyakit tipus yang mewabah di Malaysia.
Hal tersebut, imbuh Kartono, dilakukannya dengan menerapkan kantin bersih di sekolah, penyediaan air bersih, dan melarang penjaja makanan berjualan bebas di sekitaran Taman Kanak-kanak.
"Tapi prakteknya, dokter pasti protes kalau saya sebut Menkes tidak mesti dari dokter," kelakarnya.
Kartono mengeluhkan pola pikir para dokter saat ini yang mengaitkan kesehatan dengan pengobatan dan bagaimana rakyat kecil dapat berobat tanpa biaya. Padahal, kata Kartono, tindakan mencegah penyakit dengan mengajak masyarakat untuk hidup sehat lebih signifikan untuk menjaga kesehatan.
"Dokter masih ngomong kesehatan adalah pengobatan. Ini saya sayangkan," ujarnya.
Kartono mengatakan, yang terpenting Menteri Kesehatan selanjutnya mampu memberi gambaran yang jelas mengenai masyarakat sehat. Kemudian, lanjutnya, dapat diterjemahkan dalam suatu program untuk mewujudkanya.
"Misalnya program rakyat jadi sehat dan harga obat terjangkau. Harus sedia air bersih agar terus sehat. Jadi antara Menkes dan Presiden harus saling mencocokkan," kata Kartono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.