Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rachmawati Persilakan KPK Periksa Megawati Terkait Kasus BLBI

Kompas.com - 06/08/2014, 19:36 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Rachmawati Soekarnoputri meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati terkait kasus dugaan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Dia pun meminta KPK bertindak jujur, adil, dan tidak tebang pilih.

"Ya enggak apa-apa. Segera saja proses. KPK jangan tebang pilih," kata Rachma kepada wartawan di kediamannya di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (6/8/2014).

Adik Megawati itu pun mengatakan, kasus BLBI menjadi salah satu konsiderans dirinya untuk mempertanyakan alasan Nasdem mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dia pun mengaku ikhlas apabila kakaknya tersebut ditahan KPK.

"Kalau KPK tidak tebang pilih, saya akan salut. Rakyat akan salut kepada KPK," ujar dia.

Rachma mengaku akan menerbitkan sebuah buku yang mengungkap dosa-dosa Megawati saat menjadi presiden. Dia melihat saat itu Mega melakukan berbagai penyimpangan dan jauh dari cita-cita Bung Karno.

"Ada prima dosa (lima dosa). Pertama, mengubah konstitusi tahun 2002 menjadi lebih liberal. Kedua, mengubah kosakata Pancasila menjadi empat pilar yang membuat rakyat Indonesia bingung. Ketiga, kontrak gas dan penjualan kapal VLCC. Keempat, masalah penjualan BUMN, termasuk Indosat. Kelima, pembelian Sukhoi bodong," tutur dia.

"Ini sejumlah kasus pengemplangan uang negara triliunan. Ini jangan didiamkan," lanjut dia.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad menyatakan, tidak ada hambatan bagi KPK untuk memanggil Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soerkarnoputri jika keterangannya diperlukan terkait penyelidikan penerbitan surat keterangan lunas (SKL) untuk beberapa obligator BLBI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com