JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi VIII DPR RI Ida Fauziah meminta pemerintah melakukan sosialisasi tentang perlunya menangkal penyebaran kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun, upaya itu harus dilakukan dengan tidak menimbulkan suasana mencekam dan menakuti masyarakat.
"Pemerintah harus memberi penjelasan secara luas kepada masyarakat melalui berbagai media mengenai ISIS dan ancamannya bagi keutuhan NKRI. Langkah-langkah tersebut, tentu saja jangan sampai menimbulkan suasana yg mencekam dan justru menjadi alat utk menakuti-nakuti masyarakat," ujar Ida, Selasa (5/8/2014).
Menurut Ida, pemerintah dapat menggelar dialog sekaligus penggalangan kerja sama dengan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat untuk mengantisipasi perkembangan gerakan ISIS agar tidak diikuti oleh masyarakat. Pemerintah juga bisa memanfaatkan lembaga-lembaga kemasyarakatan, termasuk RT/RW, untuk membangun kewaspadaan terhadap gerakan ISIS.
"Saya berharap agar masyarakat tidak terpengaruh dengan gerakan dan ideologi yang aneh-aneh, organisasi yang aneh-aneh. Kita jaga kebersamaan dan keutuhan NKRI," ujarnya.
Kelompok ISIS mulai menyebarkan pengaruhnya ke Indonesia melalui sebuah video yang diunggah ke YouTube. Dalam video itu, terdapat seorang berbahasa Indonesia mengajak masyarakat Indonesia bergabung dengan ISIS.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme sudah mengingatkan bahwa siapa pun warga negara Indonesia yang bergabung ke ISIS, mereka terancam hukuman pidana lantaran ISIS sudah diyakini masyarakat internasional sebagai teroris. Selain itu, WNI bisa dicabut kewarganegaraannya jika menyatakan diri bergabung ke organisasi yang menghalalkan cara kekerasan hingga pembunuhan untuk mendirikan kekhalifahan Islam itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.