Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Mari Bersatu, Perbedaan Jangan Membuat Kita Terpecah

Kompas.com - 25/07/2014, 14:38 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Hatta Rajasa meminta kepada semua rakyat Indonesia untuk menatap ke depan, membangun bangsa yang lebih mandiri, adil, makmur, dan disegani di dunia. Untuk itu, Hatta meminta rakyat bersatu.

"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, marilah kita bersatu. Perbedaan janganlah membuat kita terpecah," kata Hatta dalam akun Twitter-nya, @hattarajasa, Jumat (25/7/2014).

Hatta mengaku bersyukur atas terselenggaranya pilpres dengan aman dan damai. Hatta berharap, sekeras apa pun perbedaan dalam menyikapi keputusan KPU, haruslah dapat diselesaikan dalam suasana damai.

Hatta menambahkan, permasalahan keputusan KPU juga harus diselesaikan dalam koridor konstitusi dan undang-undang. Hal itu, kata Hatta, yang melandasi Koalisi Merah Putih mengambil langkah ke Mahkamah Konstitusi untuk menggugat keputusan KPU.

"Saya percaya dengan mengambil langkah hukum sebagai solusi dalam menyikapi setiap permasalahan, maka ini akan menjadi pendidikan politik bagi bangsa ke depan," kata Hatta.

"Kita percaya MK akan mengeluarkan keputusan yang didasarkan pada kebenaran dan keadilan. Dan kita haruslah menghormati keputusan tersebut," tambah Ketua Umum PAN itu.

Dalam tweet-nya, Hatta mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas partisipasinya dalam pilpres. Secara khusus, ia mengucapkan terima kasih atas dukungan puluhan juta rakyat Indonesia kepada pasangan Prabowo-Hatta.

Hatta juga mengucapkan terima kasih kepada semua relawan, parpol Koalisi Merah Putih yang telah berkerja keras dan ikhlas sejak kampanye hingga saat ini.

Ketua Umum PAN itu juga mengapresiasi pemerintah, TNI, Polri, dan seluruh pihak yang telah membuat pilpres berlangsung aman dan damai.

"Semoga Tuhan YME membalas budi baik Bapak, Ibu dan Saudara dlm partisipasi utk membangun demokrasi menuju masyarakat yang adil dan makmur," kata mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu.

Pernyataan Hatta ketika menyikapi pilpres itu berbeda dengan sikap calon presiden Prabowo Subianto. Dalam jumpa pers menjelang penetapan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo dengan berapi-api menolak pelaksanaan pilpres dan menarik diri dari proses yang sedang berlangsung. (baca: Ini Pernyataan Sikap Prabowo yang Menolak Pelaksanaan Pilpres 2014)

Prabowo menganggap pelaksanaan Pilpres 2014 yang diselenggarakan oleh KPU bermasalah, tidak demokratis, dan bertentangan dengan UUD 1945. KPU menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. (baca: Prabowo: Pemilu Telah Gagal, Tidak Sah)

Hatta tidak mendamping Prabowo dalam jumpa pers tersebut. Bahkan, setelah itu ia tak tampil di publik selama beberapa hari. (baca: Ini Kata Hatta Rajasa Setelah "Menghilang" 3 Hari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com