Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Golkar Terbagi, Kesepakatan Koalisi Merah Putih Dianggap Riskan

Kompas.com - 14/07/2014, 21:55 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pengamat politik Heri Budianto menilai, ada risiko di balik kesepakatan koalisi permanen yang diteken partai pendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Hal itu karena presiden terpilih belum diumumkan dan Partai Golkar, kata Heri, menunjukkan sinyalemen pecah karena ada kadernya yang mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Ada satu hal yang menurut saya riskan sebab pemenang capres belum tahu pasangan yang mana. Jika pasangan Jokowi-JK yang memenangi pilpres, maka keberadaan koalisi ini akan terancam karena keberadaan Golkar akan mengganggu," ujar Heri saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/7/2014).

Enam partai pendukung Koalisi Merah Putih adalah Partai Gerindra, Golkar, PPP, PAN, PKS, dan Partai Demokrat. Heri mengatakan, dinamika yang terjadi dalam tubuh Golkar dapat mengganggu posisi Golkar di dalam koalisi tersebut. Ia menuturkan, ada beberapa alasan Golkar akan menimbulkan polemik di Koalisi Merah Putih jika Prabowo-Hatta tidak memenangkan kontestasi pemilu.

"Pertama, JK (Jusuf Kalla) adalah kader Golkar. Kedua, sudah sejak JK dideklarasikan berpasangan dengan Jokowi, elite Golkar terpecah," kata Heri.

Alasan terakhir, kata Heri, jika JK terpilih menjadi wakil presiden, maka kemungkinan besar dorongan untuk mempercepat Musyawarah Nasional Partai Golkar akan semakin kuat. Menurut Heri, peluang kubu Jokowi "mengambil alih" Golkar akan semakin kuat dan keberadaan Golkar dalam Koalisi Merah Putih terancam.

Namun, jika pasangan Prabowo-Hatta yang menang, maka keberadaan Koalisi Merah Putih akan bertahan dan lebih kokoh di pemerintahan maupun di parlemen. Apalagi jika ditunjang dengan kesepakatan koalisi permanen tersebut.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, partainya akan mendukung kubu Jokowi-JK bila pasangan tersebut ditetapkan sebagai pemenang pemilu. Menurut Agung, perubahan arah koalisi ini sangat dipengaruhi karakteristik Golkar yang selalu berada di pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies di Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies di Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com