Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kejanggalan, Relawan Jokowi Siap Kawal Rekapitulasi

Kompas.com - 13/07/2014, 17:42 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM - Juru bicara tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, mencurigai banyaknya kejanggalan dalam proses rekapitulasi suara Pemilu Presiden, yang mengarah pada dugaan kecurangan. Namun Hasto merasa tidak khawatir karena timnya sudah mempunyai banyak relawan yang siap untuk mengawal rekapitulasi suara, mulai dari tingkat TPS hingga pusat.

"Tim Kampanye Jokowi-JK memberikan apresiasi atas kerja "total football" para relawan. Mereka tidak hanya menjadi kekuatan utama pemenangan, namun juga menjadi pengawal suara rakyat dengan menangkal  berbagai  bentuk manipulasi," kata Hasto melalui siaran pers, Minggu (13/7/2014).

Hasto mengatakan, relawan Jokowi-JK pun semakin solid. Bahkan mereka kini mendapatkan dukungan dari "tangan-tangan yang tidak nampak" yang menolak  berbagai skenario curang bermodus penggelembungan suara. Hasto tidak menjelaskan apa yang dimaksud tangan yang tidak nampak itu.

"Hasilnya, mereka terbukti mampu menjadi benteng yang tangguh dari berbagai bentuk manipulasi penggelembungan suara. Relawan yang militan seperti inilah yang tidak dimiliki kubu Prabowo-Hatta," ujarnya.

Hasto menjelaskan, kecurangan paling banyak terjadi adalah dengan memanipulasi formulir C1. Terbukti, formulir yang di-upload Komisi Pemilihan Umum ke situs web resminya itu banyak bermasalah.

Selain mengharapkan pengawasan maksimal dari para relawan dan masyarakat, Hasto mengatakan, pihaknya juga masih menaruh harapan kepada penyelenggara pemilu. "Kami percaya bahwa KPU, Bawaslu, dan DKPP,  akan menjadi benteng demokrasi. Di tengah serangan masif terhadap Jokowi, rakyat ternyata menjadi hakim terbaik yang memenangkan Jokowi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com