Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Cek Formulir C1 Pilpres di KPU

Kompas.com - 12/07/2014, 18:45 WIB
Fidel Ali Permana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat kini dapat ikut melakukan pengawasan terhadap hasil pemilihan umum. Melalui situs KPU, masyarakat dapat mengecek langsung perolehan suara capres pilihannya melalui hasil dari TPS.

Fasilitas ini memungkinkan masyarakat untuk mengawasi langsung proses penghitungan suara nasional yang tengah dilakukan KPU. Meski begitu, hingga kini, Sabtu (12/7/2014) pihak KPU belum tuntas mengunggah scan formulir C1 secara nasional. Beberapa daerah masih mengalami hambatan koneksi internet sehingga belum bisa menggunggahnya.

Dalam formulir C1 terdapat data jumlah pemilih yang terdaftar, perolehan suara masing-masing capres, tandatangan saksi dan KPPS. Dalam formulir ini juga terdapat informasi soal suara yang rusak, tidak digunakan, dan tidak sah.

Masyarakat dapat langsung menuju situs KPU di http://www.kpu.go.id/ kemudian klik HASIL SCAN FORMULIR C1 PILPRES 2014 atau langsung klik ke http://pilpres2014.kpu.go.id/ dan klik scan C1.

Setelah masuk, masyarakat dapat langsung memilih daerah tempat tinggalnya untuk mencari formulir C1. Mulai dari propinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, hingga ke nomer TPS. Harap diingat, KPU baru menuntaskan sekitar 70 persen unggahan scan C1, jadi belum semua daerah dapat melihat hasilnya.

Jika daerah anda sudah dapat dilihat hasilnya, maka tinggal di klik salah satu gambar di halaman scan atau bisa langsung mengunduhnya. Dari gambar tersebut masyarakat dapat membandingkan langsung dengan TPS tempatnya memilih, apakah sama atau berbeda.

Apabila formulir C1 yang sudah di scan itu berbeda dengan yang dicatat, dilihat, maupun yang difoto di TPS, maka masyarakat dapat membaginya ke situs http://c1yanganeh.tumblr.com . Disitus ini ada beberapa masyarakat yang mengunduh hasil scan formulir C1 yang dinilai aneh atau berbeda.

Partai politik pun dapat menggunakan fasilitas tersebut sebagai bagian dari pengawasan terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan. Sekedar informasi juga, data tersebut dapat saja berubah sesuai hasil rapat pleno pada tingkat di atasnya atau rapat pleno tingkat pusat.

Selamat mengawasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com