Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cyrus Tantang Lembaga Survei yang Menangkan Prabowo Buka-bukaan Data

Kompas.com - 10/07/2014, 19:32 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Cyrus Network Hasan Nasbi menantang lembaga survei yang hasil hitung cepat atau quick count-nya menunjukkan hasil berbeda dengan lembaga survei miliknya. Dalam Pemilu Presiden 2014 ini, Cyrus bersama Center for Strategic and International Studies (CSIS) bekerja sama melakukan hitung cepat. Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 48,1 persen, sementara Joko Widodo-Jusuf Kalla meraih 51,9 persen. (Baca: "Quick Count", Ini Hasil 11 Lembaga Survei)

Tantangan Hasan ini ia tujukan bagi beberapa lembaga survei yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. Ia curiga, ada dugaan manipulasi data. Hasil survei Cyrus-CSIS hampir sama dengan enam lembaga survei lainnya yang menempatkan Joko Widodo-JK unggul dibandingkan Prabowo-Hatta.

"Kalau untuk menyelidiki apakah quick count itu benar atau tidak, saya rasa tidak perlu metodologinya. Tapi, kita tanya datanya. Jejak-jejak pekerjaannya kan pasti ada. Coba itu ditunjukkan," kata Hasan, dalam diskusi, di Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Hasan mengatakan, metodologi bisa saja dibuat dan dikarang sendiri oleh lembaga survei. Metodologi, menurut dia, hanya sebuah hapalan yang tidak membuktikan apa pun.

"Jadi, tunjukkan saja data-data setiap TPS yang dia survei. Siapa saja manusia-manusia yang menyurveinya? Punya tidak data-data mereka, minimal nomor handphone-nya, karena melaporkan perolehan data di setiap TPS itu mengunakan handphone," ujar dia.

"Keluarkan juga angkanya, per TPS berapa? Per kelurahan berapa? Per kecamatan berapa? Per provinsi berapa? Kalau survei benar-benar dilakukan, pasti masih ada di laptop, tinggal di-print saja. Berani tidak adu data begini?" kata Hasan sambil menunjukkan data-data yang ada di laptopnya.

Sebelumnya, empat lembaga survei menunjukkan hasil hitung cepat yang berbeda dengan tujuh lembaga lain. Selain Cyrus yang dipimpin oleh Nasbi, sejumlah lembaga survei lain juga menempatkan Jokowi- JK di peringkat pertama, yaitu Populi Center, CSIS, Litbang Kompas, Indikator Politik Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, RRI, dan Saiful Mujani Research Center.

Adapun empat lembaga survei yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta ialah Puskaptis, Indonesia Research Center, Lembaga Survei Nasional, dan Jaringan Suara Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com