"Nyoblos, kan di fasilitasi sama KPK," kata salah satu pengacara Anas, Handika Honggowongso melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (9/7/2014).
Handika mengatakan, Anas berharap agar siapa pun yang menang dalam pilpres nanti tidak menggunakan lembaga negara untuk menghabisi lawan politiknya.
Pemilu presiden kali ini diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan calon wakil Presiden yakni pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan nomor urut pasangan dua Joko Widodo-Jusuf Kalla. Prabowo-Hatta didukung oleh Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, PAN, PBB dan PKS atau koalisi merah putih, sementara Jokowi-JK didukung oleh PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI.
Pengacara Anas lainnya, Firman Wijaya, mengatakan, bahwa pilihan kliennya masih rahasia. Firman tidak tahu siapa yang akan dipilih Anas dalam pilpres kali ini.
Selain Anas, pengusaha Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan yang juga berstatus tahanan akan menggunakan hak pilihnya di Rutan KPK. Mengenai siapa capres/cawapres yang akan dipilih adik Gubernur Banten nonaktif Atut Chosiyah itu, Wawan menjawab rahasia.
Tercatat sebanyak 18 tahanan KPK dijadwalkan menggunakan hak pilih mereka di TPS yang dibangun di Rutan KPK. Para tahanan itu terdiri dari 12 orang yang mendekam di Rutan KPK dan 6 orang yang ditahan di Rutan Guntur.
Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, para tahanan diwajibkan mengenakan baju tahanan ketika menuju TPS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.