Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KWI Minta Umat Katolik Dukung Siapa Pun Presiden Terpilih

Kompas.com - 07/07/2014, 15:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Mgr. Suharyo meminta umat Katolik untuk menggunakan hak pilihnya. Umat Katolik juga diminta tetap menghargai siapa pun presiden yang terpilih di tengah suhu politik yang memanas menjelang hari pemungutan suara pada 9 Juli 2014.

"Secara khusus, kami bicara soal pilpres dan apa yang kami kerjakan dan mengimbau umat Katolik menggunakan hak pilihnya sesuai dengan suara hati. Kalau sudah jelas terpilih siapa yang jadi presiden, diharapkan bisa menjaga perdamaian dan umat Katolik diharapkan loyal untuk mendukung presiden siapa pun yang terpilih," ujar Suharyo usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Jakarta, Senin (7/7/2014).

Suharyo pun berharap kepada setiap pemimpin bangsa untuk bisa bersikap sebagai pendamai dan mengajak semua warga negara Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya. Dalam memilih pemimpin, Suharyo meminta umat Katolik memilih dengan cerdas dan sesuai dengan suara hati. "Cerdas misalnya memilih capres yang diharapkan dapat memperjuangkan cita-cita kemerdekaan," papar Suharyo.

Kompetisi pemilihan presiden kali ini, diakui Suharyo, berbeda dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya karena hanya ada dua pasangan calon yang berkompetisi. Meski situasi menghangat, menurut Suharyo, pelaksanaan pilpres diyakini akan tetap berlangsung aman karena pemerintah telah menjamin akan menjaga ketertiban.

Pada 9 Juli mendatang, jutaan rakyat Indonesia akan melakukan pemungutan suara pemilu presiden. Saat ini ada dua pasang calon yang bertarung yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebelum melaksanakan pemungutan suara, masyarakat diberikan kesempatan menimbang pilihannya secara matang dalam waktu 3 hari yakni pada 6-8 Juli 2014 yang disebut sebagai massa tenang. Setiap kandidat dilarang melakukan kegiatan berbau kampanye selama masa itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' di Pilkada Jakarta

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" di Pilkada Jakarta

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com