JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa dan alumni Harvard University, Amerika Serikat, menyampaikan pernyataan sikap mendukung kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Mereka beralasan Jokowi-JK ialah pemimpin yang mau mendengar dan melayani rakyat.
"Kita lihat cara mereka approach masalah. Kalau Prabowo-Hatta itu top down. Kalau Jokowi bottom up, Jokowi adalah pemimpin yang mau mendengar," kata mahasiswa Harvard, Johannes Ardiant, di Kantor Media Center Jokowi-JK, Jalan Cemara, Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Johannes mengatakan, secara sekilas visi misi antara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK sebenarnya tidak terlalu berbeda. Yang membedakan keduanya, kata dia, adalah karakter dan rekam jejak yang dimiliki oleh keduanya.
"Kita akui dua-duanya memang punya kepemimpinan. Tapi pengalaman kepemimpinan Prabowo di militer dimana semua orang enggak ada yang enggak patuh. Ini beda dengan Jokowi yang punya pengalaman di sipil," ucapnya.
Dia menambahkan, saat ini masa kampanye pilpres tinggal tersisa beberapa hari lagi. Bersama rekan-rekannya, ia mengaku akan fokus menjaga tempat pemungutan suara untuk memastikan bahwa proses pemungutan suara berjalan dengan adil.
Johannes adalah Mahasiswa Master bidang Kebijakan Publik di Harvard Kennedy School of Government. Selain Johannes, sebanyak 22 alumni dan mahasiswa dari berbagai jurusan di Harvard juga ikut mendukung Jokowi-JK.
Johannes menyebutkan, deklarasi ini adalah inisiatif murni tanpa dorongan dari pihak lain. Dia mengaku, Jokowi-JK telah membuat sejumlah mahasiswa Harvard yang awalnya apatis terhadap politik menjadi berpartisipasi aktif dalam pemilu presiden 2014. .
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.