Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2014, 15:41 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sejumlah mahasiswa dan alumni Harvard University, Amerika Serikat, menyampaikan pernyataan sikap mendukung kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Mereka beralasan Jokowi-JK ialah pemimpin yang mau mendengar dan melayani rakyat.

"Kita lihat cara mereka approach masalah. Kalau Prabowo-Hatta itu top down. Kalau Jokowi bottom up, Jokowi adalah pemimpin yang mau mendengar," kata mahasiswa Harvard, Johannes Ardiant, di Kantor Media Center Jokowi-JK, Jalan Cemara, Jakarta, Jumat (4/7/2014).

Johannes mengatakan, secara sekilas visi misi antara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK sebenarnya tidak terlalu berbeda. Yang membedakan keduanya, kata dia, adalah karakter dan rekam jejak yang dimiliki oleh keduanya.

"Kita akui dua-duanya memang punya kepemimpinan. Tapi pengalaman kepemimpinan Prabowo di militer dimana semua orang enggak ada yang enggak patuh. Ini beda dengan Jokowi yang punya pengalaman di sipil," ucapnya.

Dia menambahkan, saat ini masa kampanye pilpres tinggal tersisa beberapa hari lagi. Bersama rekan-rekannya, ia mengaku akan fokus menjaga tempat pemungutan suara untuk memastikan bahwa proses pemungutan suara berjalan dengan adil.

Johannes adalah Mahasiswa Master bidang Kebijakan Publik di Harvard Kennedy School of Government. Selain Johannes, sebanyak 22 alumni dan mahasiswa dari berbagai jurusan di Harvard juga ikut mendukung Jokowi-JK.

Johannes menyebutkan, deklarasi ini adalah inisiatif murni tanpa dorongan dari pihak lain. Dia mengaku, Jokowi-JK telah membuat sejumlah mahasiswa Harvard yang awalnya apatis terhadap politik menjadi berpartisipasi aktif dalam pemilu presiden 2014. .

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

Nasional
Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Nasional
Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Nasional
Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Nasional
Kemenkominfo 'Take Down' 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Kemenkominfo "Take Down" 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Nasional
Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Nasional
Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Nasional
Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

Nasional
Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com