Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total Harta Jokowi Rp 29 Miliar dan 27.000 Dollar AS

Kompas.com - 01/07/2014, 15:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo mengumumkan laporan harta kekayaannya di Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (1/7/2014) siang. Hasilnya, total harta kekayaan Jokowi mencapai Rp 29 miliar dan 27.000 dollar AS.

"Total harta kekayaan saya per tanggal 19 Mei adalah Rp 29.892.946.012 dan 27.000 dollar AS," kata Jokowi.

Jumlah total harta Jokowi itu terdiri dari harta tidak bergerak berupa tanah 24 bidang senilai Rp 29.453.455.000. Jokowi juga mempunyai lima harta bergerak, yakni alat transportasi sebanyak 12 unit senilai Rp 954.500.000.

Ia memiliki perternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, perhutanan, pertambangan, dan usaha lainnya dengan total satu unit usaha senilai Rp 572.440.076. Jokowi juga memiliki logam mulia sebanyak 16 buah dengan nilai Rp 27.200.000 dan batu mulia Rp 15.000.000. Harta bergerak lainnya yang tidak dirinci sebanyak 83 unit, dengan nilai Rp 319.150.000.

Gubernur DKI Jakarta non-aktif itu juga memiliki uang tunai, deposito tabungan, serta giro dan setara kas lainnya dalam 19 rekening dengan jumlah Rp 484.140.718 dan 27.633 dollar AS. Mantan Wali Kota Solo ini tidak mempunyai piutang, sementara utang yang dia miliki di dua rekening sebesar Rp 1.936.939.782.

"Demikian rinician harta kekayaan yang dapat saya umumkan. Laporan ini tidak dapat dijadikan dasar oleh siapa pun juga bahwa laporan kekayaan ini tidak terkait dengan tindak pidana," tutup Jokowi.

Pada saat mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta 2012 silam, harta Jokowi sebesar Rp 27.255.767.435. Harta itu meningkat jika dibandingkan tahun 2010 lalu yang sebesar Rp 18.469.690.500. Dengan demikian, kekayaan Jokowi tersebut meningkat hingga sekitar Rp 8,775 miliar.

Jika dibandingkan dengan harta Jokowi sejak tahun 2012, maka kenaikan harta Jokowi tahun ini sebesar Rp 2.197.687.565.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com